"Anda di Israel dikenal sebagai teman. Ini cukup tidak lazim untuk seorang pemimpin Islam," katanya sambil membuka wawancara.
# Diawali Pesona Kemajuan Kaum Yahudi di Israel
Ketertarikan Gusdur untuk menjalin hubungan dengan Israel bermula saat ia memiliki teman Yahudi bernama Ramin. Gusdur dan Ramin bertemu saat Gusdur sedang studi di Baghdad, Irak.
Nah, dari sahabatnya itulah, Gusdur belajar tentang seluk beluk budaya, ekonomi, dan politik Yahudi. Selain itu, Gusdur juga kagum dengan kemampuan orang-orang Yahudi yang bisa menyetir para elite yang ada di Amerika Serikat.
Bagi Gusdur, Israel adalah negara yang punya kekuatan yang besar yang seharusnya dipertimbangkan.
# Gusdur Diangkat Menjadi Anggota Khusus Yayasan di Israel
Kedekatan Gusdur dengan Israel. Serta kekagumannya dengan bangsa Israel, membuatnya membuka wacana untuk mengirim sarjana-sarjana Indonesia ke Israel untuk belajar.
Gusdur pun sempat diangkat menjadi anggota kehormatan oleh Yayasan Shimon Peres, Pemimpin Israel yang merupakan sahabat dan pengagum Gusdur.