Bagi sebagian orang dengan mendapatkan konten kayak gitu mungkin saja bisa sebagai peningkat rasa kewaspadaan. Tapi tahukah kamu? Cara itu salah besar lho ... Bukanya waspada malah foto dan video tersebut bikin orang takut.
Menurut Karina Adistiana, psikolog pendidikan dari Kelompok Riset Kesehatan Mental Komunitas, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, sebelum menyebarkan konten terkait bencana ada 3 hal yang harus Anda pertimbangkan.
Pikir dulu sebelum nyebarin foto dan video tentang bencana deh. Pertama, apa konten itu baik buat disebarkan, dan manfaatnya apa buat mereka dan kita? Pikirkan juga efek orang lain. Gimana juga perasaan korban dan keluarganya saat melihat video tersebut, pikirin deh gimana kalau yang jadi keluarga korban adalah kamu, ujarnya.
Memikirkan efek perasaan pada keluarga korban perlu banget digaris bawahi. Bayangin aja dalam suasana berkabung pasca bencana tiba-tiba foto jenazah anggota keluarga dalam kondisi tidak baik tersebar luas didunia media sosial. Hal itu malah akan menambah beban mental mereka kan?
Daripada kamu nyebarin konten begituan, ada baiknya sebarin konten yang bermanfaat aja gengs. Semisal informasi seputar membantu korban, logistik apa yang dibutuhkan, atau tentang kesiapsiagaan bencana.
Jadilah netijen yang baik ya gengs, biar bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain, mulai sekarang stop sebarkan foto dan video korban bencana.