Bagian pintunya udah rusak juga gak ada engselnya gengs. Gak dikunci juga karena merasa gak ada barang berharga, jadinya Agus gak memperbaiki pintunya. Kalau masuk ke dalam isinya cuma satu ruangan. Gak ada sekat buat bagian tempat tidur, dapur dan ruang tamu. Beneran cuma bangunan satu berbentuk kotak.
Agus dan keluarganya hanya tidur beralaskan kasur tipis. Bangunan yang sekelilingnya ditumbuhi semak belukar itu juga horor gengs. Agus sekeluarga dulunya sering lihat penampakan hantu.
Kini dia dan keluarga malah udah terbiasa kalau ada penampakan dan hal-hal aneh terjadi.
"Partama-tama di sini itu sering melihat ada penampakan hantu. Tapi lama-lama sudah terbiasa," kata Agus dikutip dari Kompas.com.
Agus pernah berprofesi sebagai tukang tambal ban yang jaraknya ada di dekat bangunan bekas gudang es itu. Tapi gak berjalan dengan lama. Kini Agus bekerja di angkringan dan bekerja mulai pukul 14.30 WIB dan pulang pukul 00.00 WIB.
"Setiap hari saya dapat upah Rp 60.000. Tapi, uangnya diberikan setiap satu minggu sekali. Uang itu saya buat beli makan dan biaya hidup keluarga sehari-hari," tutur dia.
"Saya difasilitasi sepeda motor sama pemilik wedangan. Jadi sekarang tidak lagi pakai sepeda kayuh. Berangkat pakai sepeda motor," tambahnya.
Sampai sekarang Agus belum pernah mendapatkan bantuan karena KK nya masih jadi satu sama keluarga. Keluarganya juga udah dapat bantuan.