Di akhir September lalu, posisi semu matahari mengalami pergerakan ke arah selatan ekuator, hal ini membuat wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapat pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif intens dibanding wilayah lainnya.
Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor seperti tutupan awan, kecepatan angin, dan tingkat kelembapan udara.
Karena fenomena cuaca panas terik ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan menjaga kondisi stamina tubuh. Terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
Wah, ternyata bulan Oktober ini masih bakalan panas terus, jadi jangan lupa juga untuk memakai sunscreen saat berkegiatan di luar rumah ya ges ya!