Suku Toda tinggal di bukit Nilhiri, India. Perempuan suku Toda udah biasa melakukan poliandri. Tapi namanya poliandri fraternal, dilakukan dengan cara berbagi istri. Jadi suami akanberbagi istri dengan saudara laki-lakinya.
Saat seorang perempuan menikahi seorang lelaki, itu berarti dia juga menikahi seluruh saudara lelaki suaminya. Ketika hamil, anaknya adalah hak milik suami pertama. Nanti kalau lahir anak kedua, maka jadi hak milik suami kedua dan seterusnya.
Tapi kebiasaan ini mulai dilarang karena banyak terjadi pembunuhan bayi perempuan. Karena dianggap lebih rendah dari laki-laki gengs.
Miris ya...
4. Penduduk Tibet
Penduduk Tibet kalau meninggalkan warisan ak dibagi-bag kayak orang di Indonesia gengs. Tanah mereka tetap menjadi satu dan digunakan untuk kehidupan keluarga besar. Sehingga mereka mempraktikkan poliandri agar saudara laki-laki tetap bertahan di rumah dan membantu pekerjaan.
Para perempuan akan menikahi banyak lelaki agar bisa membantu di tanah pertanian. Saudara lelaki pertama akan menjadi kepala rumah tangga. Saudara yang lain akan membantu menjalankan usaha atau pertanian secara adil. Pembagian tugas dilakukan secara adil dan penduduk Tibet ini memperlalukan anak-anak dengan baik.
5. Suku Maasai
Suku Maasai mendiami wilayah danau-danau besar Afrika. Bedanya sama poliandri suku Towda, kalau seorang perempuan menikah, maka otomatis dia juga menikahi teman sebaya suaminya.
Jadi kalau temen suami dateng, istri juga berkewajiban tidur dan melayani mereka. Kalau punya anak, maka itu hak suami yang bisa jadi ayahnya.
Unik juga ya gengs. Tapi sekarang wanita suku Maasai lebih punya kebebasan buat milih. Mereka mau gak melayani temen suami mereka.