Planet Terbesar Bukan Jupiter, NASA Temukan Planet dengan Ukuran 13 Kali Lipat

Planet Terbesar Bukan Jupiter, NASA Temukan Planet dengan Ukuran 13 Kali Lipat

Selama ini Jupiter digadang-gadang sebagai planet terbesar di tata surya. Planet yang sebenarnya hanya berupa gas ini diyakini sebagai planet kecil yang hanya berisis bebatuan padat. Sejumlah ilmuwan meyakini dulu pada awal terbentukknya tata surya ada planet besar yang menabrak Jupiter. Diperkirakan ukuran planet ini 10 kali lipat bumi.

Dikutip dari Liputan6.com, tabrakan kolosal di masa lalu membentuk inti planet, sekaligus menyebabkan adanya lapisan gas yang kini menyelimuti Jupiter. Oleh karena itu, lapisan gas tebal itulah yang membuat Jupiter terlihat lebih besar daripada planet lainnya di tata surya.

Planet Jupiter (space.com)

Selain Mars bulan yang mengitari Jupiter, Europa sedang diteliti apakah bias ditempati oleh manusia. NASA dan Agensi Antariksa Eropa (European Space Agency, ESA) telah menyiapkan rencana ekspedisi untuk mengevaluasi Europa lewat program Joint Europa Mission (JEM).

Meskipun Jupiter diklaim sebagai planet terbesar di Tata Surya, sebenarnya secara teknis ada planet yang lebih besar. NASA menemukan exoplanet (planet asing) yang berukuran 13 kali lipat lebih besar dari Jupiter. Exoplanet itu bernama "OGLE-2016-BLG-1190Lb".

Coba bayangkan, Jupiter aja udah 10 kali lipat bumi, nah "OGLE-2016-BLG-1190Lb" ini 13 kali besar Jupiter. Benar-benar sangat besar sekali. Bisa muat banyak manusia deh kalau bias tinggal di planet terbesar ini.

Menurut keterangan astronom, exoplanet  yang ditemukan pada tahun 2016 itu tersebut termasuk ke dalam kategori exoplanet yang gagal. Karena sebagai objek antariksa yang menghasilkan panasnya sendiri, energi dari panas yang dipendarkan sangat lemah. Hanya sekitar 300 hingga 400 derajat Fahrenheit. Dengan energy yang lemah ini "OGLE-2016-BLG-1190Lb" diragukan apa kontribusinya pada system Tata Surya.

OGLE-2016-BLG-1190Lb (indy100.com)

Planet terbesar ini ditemukan dengan metode microlensing, sebuah metode terbaik untuk menemukan planet baru. Metode ini mengamati planet dan bintang dalam Tata Surya dengan mengamati gerakan bintang lain sebagai titik utama. Meskipun menggunakan patokan bintang-bintang metode in bias digunakan pula untuk menemukan planet.

OGLE-2016-BLG-1190 ditemukan pada bulan Juni 2016 sebagai acara microlensing oleh kolaborasi Optical Gravitational Lensing Experiment (OGLE). OGLE adalah proyek astronomi Polandia yang berbasis di Universitas Warsawa. Pengamatan dlakukan menggunakan teleskop Warsawa 1,3 meter yang dipasang di observatorium Las Campanas di Chili.

Spitzer mengamati peristiwa microlensing ini beberapa hari setelah penemuan planet. Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Yoon-Hyun Ryu dari Institut Astronomi dan Antariksa Korea di Daejon, Korea Selatan, melaporkan bahwa pengamatan Spitzer ini mendeteksi sebuah planet besar baru.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"