Percaya atau Tidak, Inilah Prediksi Akhir Zaman dan Ramalan Kematian Alam Semesta Menurut Ahli Fisika

Percaya atau Tidak, Inilah Prediksi Akhir Zaman dan Ramalan Kematian Alam Semesta Menurut Ahli Fisika

Bila ada suatu pepatah berbunyi "Tidak ada yang kekal di dunia ini", agaknya hal itu memanglah benar. Banyak sekali ilmu dan teori mulai dari Fisika hingga Agama menyatakan tentang pembentukan dan kemusnahan alam semesta yang kita tinggali ini.

Disadari atau tidak, alam semesta akan musnah pada akhir zaman. Kematian alam semesta memiliki teori seperti kematian kosmos yang akan berlangsung dengan waktu yang sangat lambat.

Ilmu termodinamika (salah satu cabang ilmu Fisika) menjelaskan bahwa panas dan energi mempergaruhi satu sama lain.

Hukum termodinamika pertama berbunyi "energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan hanya dapat dipindahkan atau diubah menjadi jenis yang berbeda."

Hukum termodinamika kedua justru menjelaskan bahwa panas secara alami akan berpindah tempat ke tempat yang lebih dingin, ketika dua entitas bersentuhan, meski tidak 100% dapat dilakukan sepenuhnya.

Entropi akan menentukan urutan molekul yang menyusun suatu zat. Sehingga panas dan energi molekul akan tersebar ketika mereka berpindah dari suatu keadaan ke keadaan lain.

Ilustrasi Alam Semesta (Pikiran Rakyat Bekasi)

 

Saat alam semesta berakhir, hanya akan tersisa bintang-bintang yang sudah mati dan lubang hitam tanpa energi, sehingga tidak akan bisa membentuk suatu hal yang baru.

Pada akhirnya bintang kerdil hitam dan lubang hitam ini akan punah, sehingga para peneliti menyatakaan hal ini adalah "kembang api bisu" dimana tidak ada satupun yang akan tersisa di alam semesta ini.

Fisikawan mengungkapkan, alam semesta akan menjadi tempat yang sangat menyedihkan, begitu sepi, dan dingin yang diikenal dengan "kematian panas" atau kondisi alam semesta saat membakar lubang hitam dan sisa-sisa bintang.

Ilmuwan tersebut menjelaskan, bintang yang bersinar karena fusi termonuklir cukup panas untuk menghancurkan inti kecil, sehingga saat mereka bersamaan melepaskan energi akan membuat inti yang lebih besar.

Kerdil putih yang merupakan abu terbakar melalui reaksi fusi terjadi karena penerowongan kuantum dalam waktu yang lambat. Penggabungan terjadi saat suhu nol dan membutuhkan waktu yang lama.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"