Dengan penelitian ini, para peneliti bisa memonitor secara langsung proses dekomposisi atau penguraian mayat manusia lewat berbagai situasi dan konfisi jasad yang beda.
Jasad dapat diletakkan di tempat berbeda untuk melihat prosesnya. Misalnya, dengan ditaruh di mobil, di bawah permukaan air, atau terbungkus selimut. Penguraiannya tentu bergantung pada lingkungan kayak suju, iklim, dan sebagainya.
Praktek penelitian semacam itu juga pernah dilakukan di Universitas Tennese, Knoxville pada 1981 oleh Bill Bass. Sekarang ada 6 fasilitas penelitian dekomposisi di AS.
Penelitian tersebut sangat berguna banget buat dunia forensik, gengs. Dapat bantu proses investigasi kepolisian gitu.
Emang ngeri sih. Tapi nyatanya berguna bagi ilmu pengetahuan. Gimana menurut kalian?