Faqih mendampabakan untuk keliling dunia, lalu mendapatkan kesempatan untuk menjadi imam masjid di Korea Selatan.
"Kalau berbahasa Korea hanya beberapa kata, seperti ucapan salam atau menyapa. Tapi di masjid sebenarnya lebih banyak orang Indonesia. Kalau orang Korea Selatan-nya sendiri masih minim," katanya.
Faqih juga ingin mengunjungi negeri Paman Sam dan berdakwah di sana. Karena ketika SMA dia melihat negara itu sangat terkenal dan sering disebut di sekolah.
"Tapi Allah izinkan ke Korea Selatan dulu. Jadi keliling dunia baru di Korea Selatan dan Madinah, Arab Saudi. Sejak kecil saya termasuk orang yang mandiri, kebetulan orang tua juga mendukung karena ini cita-cita saya," tuturnya.
Ternyata banyak jemaah yang kangen sama dia ketika balik ke tanah air. Setelah pendemi mereda Faqih ingin kembali ke Korea Selatan untuk berdakwah lagi.
"Saya merasa bersyukur datang ke sana tidak sia-sia, karena saya ke sana tidak cuma jadi imam saja, tapi juga berbagi ilmu," katanya.
"Pertama saya takut. Karena pas turun dari bandara, saya lihat orangnya sudah tua-tua. Saya berpikir, 'mereka percaya gak ya sama saya'. Saya kan masih sekolah, masih kelas sebelas waktu itu. Tapi ya karena ini amanah juga dari pesantren ya saya bismillah aja. Dikit sedikit, dan alhamdulillah mereka nerima saya dan sangat antusias sekali," jelasnya.
Setelah kembali ke Indonesia, Faqih juga aktif berdakwah melalui media sosial.