Mitos atau Fakta, Ada Dusun di Dieng yang Lenyap dalam Semalam Karena Penduduknya yang Berkelakuan Buruk?

Mitos atau Fakta, Ada Dusun di Dieng yang Lenyap dalam Semalam Karena Penduduknya yang Berkelakuan Buruk?
Daerah di Dieng yang berbahaya (ekliptika.wordpress.com)

Peristiwa yang mirip pernah terjadi di Dieng. Dusun Legetang, yang hanya berjarak 3 kilometer dari Kawah Sileri, tertimbun longsoran Gunung Pengamun-amun pada tahun 1955. Sebanyak 332 warga dan 19 penduduk dusun tetangga tewas.

Di tahun 1955, segala peralatan masih terbatas, jadi sangat sulit untuk mengevakuasi penduduk yang terkubur. Pemerintah lokal pun saat itu membiarkan desa itu terkubur.

# Prasasti sebagai Penanda Pernah Terjadi Bencana Besar

Bencana besar yang menghilangkan Dusun Legetang tersebut kemudian ditandai dengan sebuah prasasti.

Pemerintah membuat tugu beton dan memasang prasasti yang terbuat dari besi, bertuliskan,

"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955."

Mirip dengan kejadian yang menghancurkan Pompeii. Desas desusnya, Dusun Legetang mengalami bencana serupa karena tindak-tanduk orangnya.

Banyak warga lokal mengatakan bahwa tertimbunnya Legetang karena penduduknnya yang tak tahu diri. Diberi kesuburan tanah, tapi berperilaku tak elok.

# Fakta tentang Legetang

Dieng, terutama di kaki gunung Pengamun-amun, memiliki sisi-sisi terjal. Namun, kebiasaan masyarakat Dieng kerap memperburuk potensi longsor karena memanfaatkan lereng terjal untuk pertanian.

Salah satu warga Wonosobo bernama Bimo menjelaskan, "Berdasarkan sejarah empiris Dieng rawan bencana. Yang paling sering terjadi di daerah Desa Setieng, Dieng Wetan Wonosobo, dan Desa Sijeruk, Dieng Kulon, Banjar Negara."

Gunung Pangamun-ngamun (liputan6.com)

"Kisah Gunung Pengamun-amun pada tahun 1950-an itu di sekitar Desa Sijeruk di mana lokasinya diapit tebing-tebing dua gunung yang curam dan sekaligus jadi lahan pertanian," tambah Bimo.

Jadi, dari segi sains wajar jika desa semacam Dusun Legetang tertimbun. Longsor di kawasan itu sudah merupakan hal lazim. Peristiwa musnahnya Dusun Legetang telah tercatat oleh USGS pada 9 Juni 1971 dalam laporannya yang berjudul Evaluation of Initial Investigation Dieng Geothermal Area, Central Java.

Ternyata gitu gess. Bukan soal mitos yang bilang bencana tersebut terjadi karena tindak tanduk penduduk Dusun Legetang.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"