Hasilnya, suara terompet panjang yang menggema di angkasa, awan putih yang membentuk pola tertentu, lalu disusul dengan gempa bumi dengan variasi skala.
Ya, dalam beberapa video terkait pengaktifan HAARP di berbagai negara, selalu diawali dengan kemunculan awan dengan pola tertentu. Hal itu pula yang menjadikan banyak teoritis konspirasi mempertanyakan keterlibatan Amerika Serikat terkait program ini.
Penggunaan HAARP untuk memicu Tsunami di Aceh, konspirasi yang belum bisa terjawab nih!
Selain itu, ada satu lagi penggunaan alat ini yang memperkuat misteri konspirasi HAARP di Indonesia: banyak teoritis konspirasi yang mencurigai pemerintah Amerika Serikat berada di balik bencana tsunami yang terjadi di Aceh, pada 26 Desember 2004 silam.
Kecurigaan teoritis diawali dengan perbedaan data yang dicatat oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Jakarta dengan lembaga kelautan AS, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Saat bencana itu, BMG mencatat kalo magnitude gempa berada di 155 mil barat daya Aceh dengan kekuatan 6,4 SR. Sedangkan NOAA, untuk kemudia dilansir New York Times dan CNN, merilis kalo pusat gempa berada 250 mil dari Aceh dengan kekuatan 8,0 SR.
Nah, yang menarik, diketahui kalo NOAA sempat memperbarui hasil pembacaan hingga beberapa kali. Dimulai dari angka 8,0 kemudian 8,5 lalu 8,9 dan terakhir 9,0 SR. Selain itu, yang menjadi pertanyaan teoriti misteri konspirasi, gak ada peringatan yang terekam seismograf Indonesia dan India akan munculnya bencana ini.