Di masa tuanya, Ba Kia kedapatan menjual kopi di sudut tangga sebuah apartemen. Usaha ini dilakukannya untuk bertahan hidup walaupun penghasilannya tidak seberapa dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja.
Tidak berhenti sampai disitu, kondisi Ba Kia semakin memilukan karena kondisi matanya yang buta. Bahkan, dia sudah tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya. Ba Kia memerlukan bantuan untuk bangun. Dia juga sudah tidak bisa berjalan sendiri.
Sedihnya lagi, Ba Kia harus membagi rumahnya menjadi dua bagian, satu untuk tempat tinggalnya sementara bagian lainnya untuk disewakan. Uang sewa rumah itulah yang dia pakai untuk menyambung hidup di masa tua.