Minat Jadi Imam Masjid di UEA? Ini Syarat dan Gaji yang Bakal Diterima

Minat Jadi Imam Masjid di UEA? Ini Syarat dan Gaji yang Bakal Diterima

Menjadi imam salat tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang. Apalagi kalau sampai bisa jadi imam di UEA. Bahkan diketahui di negara tersebut imam masjid masuk dalam daftar pekerjaan profesional dan mendapat gaji yang cukup besar.

Berdasarkan data yang diungkapkan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis, jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Uni Emirat Arab (UEA) ada sekitar 70 ribu hingga 100 ribu orang. Dari jumlah itu, 80 persennya bekerja di bidang domestik atau rumah tangga.

Sisanya, adalah pekerja profesional. Mulai dari pekerja industri minyak, pelaut, pegawai salon, perawat, dan imam masjid. Imam masjid? Kok imam masjid masuk jadi profesi profesional, sih? Yup, menurut Husen, ada 12 WNI yang jadi imam masjid di negara tersebut.

"Jadi awalnya pada 2017, kami cerita ke menteri agama (UEA) bahwa di Indonesia itu banyak orang yang hafiz (penghafiz) Quran. Terkejut dia. Akhirnya dibuka seleksi," ungkap Husin dalam talk show bertajuk "Lebaran Meriah di Uni Emirat Arab" yang digelar RM.id, dilansir pada Senin (25/4/2022).

Kemudian terpilihlah 15 orang Indonesia yang dikirim ke UEA. Seiring perjalanan waktu, jumlahnya tinggal 12 orang. Di sana, diungkapkan Husin, imam masjid mendapat gaji yang cukup fantastis, yakni sekitar Rp22 juta per bulan. Itu baru gaji imam masjid biasa di perkotaan. Kalau di masjid utama, gajinya bisa lebih besar lagi.

Selain mendapatkan gaji yang fantastis, imam masjid juga diberikan fasilitas berupa rumah di sekitar masjid tempat dia bertugas. Rumah yang disediakan bukan sekadar rumah petakan, tapi rumah khusus yang dilengkapi AC. Imam yang sudah berkeluarga, juga diperbolehkan membawa keluarga.

Ini Syarat dan Gaji yang Bakal Diterima Imam Masjid UEA (DalamIslam.com)

Masih menurut Husin, tugas imam masjid di UAE relatif lebih enteng daripada di Tanah Air.

"Imam nggak banyak kerjaan, hanya imam masjid, sama khotbah. Khotbahnya tinggal membaca saja materi dari kementerian agama di sini," ungkapnya.

Namun untuk menjadi imam masjid, bukanlah hal yang mudah dan tidak sembarangan orang bisa melakukannya. Biasanya mesti hafal 30 juz. Kalau hafal hanya setengahnya, hanya jadi muazin, yang merangkap sekretaris imam.

Husin membeberkan, sebetulnya UEA sudah meminta Indonesia menyediakan 200 imam untuk dikirim ke sana dalam tiga tahun terakhir. Permintaan itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi Abu Dhabi, ibu kota UEA pada Januari 2020 silam. Namun karena ada pandemi Covid-19 pada 2020, rencana itu molor.

Tahun 2021, seleksi dimulai kembali. Sudah ada 83 yang diseleksi. Yang lulus, 27 orang. Mereka akan berangkat ke UEA tahun depan.

"Kalau 200 orang, berarti ada 173 orang lagi yang akan berangkat dalam dua tahun depan," harapnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"