Meski Garing, Siapa Sangka "Dad Jokes" Berperan Penting dalam Perkembangan Mental Anak, Kok Bisa?

Meski Garing, Siapa Sangka "Dad Jokes" Berperan Penting dalam Perkembangan Mental Anak, Kok Bisa?

Kamu mungkin pernah dengar ayahmu bikin lelucon misalnya seperti, "Apa bahasa Inggrisnya ikan sapu-sapu? Cleaning Share fish!"

Kalau dengar lelucon receh itu, biasanya kita langsung membeku bingung mau ngerespons apa saking gak lucunya. Tapi tahu gak sih, kalau ternyata "Dad Jokes" atau lelucon bapak-bapak ini bagus untuk perkembangan mental anak?

Marc Hye-Knudsen, seorang peneliti humor dan manajer laboratorium di Lab Kognisi dan Perilaku Universitas Aarhus, menulis sebuah artikel di British Psychological Society yang menjelaskan bagaimana "Dad Jokes" atau lelucon bapak-bapak mengajarkan anak-anak bagaimana menjadi tangguh.

Salah Satu Bentuk Parenting

Ayah memberikan lelucon receh pada anak (bestlifeonline.com)

Dalam artikel tersebut, Hye-Knudson menunjukkan bagaimana lelucon ayah merupakan perpanjangan dari gaya pengasuhan seorang ayah yang lebih agresif. Ayah sering kali menjadi orang tua yang memulai pertarungan bermain, yang sekilas terlihat bersifat sosial, namun pada tingkat yang lebih dalam, membantu melatih anak menjadi lebih kuat, lebih tangguh, dan menemukan batasan pribadi.

Dengan cara yang sama, lelucon ayah berfungsi untuk mengajari anak-anak cara menangani situasi yang memalukan bagi diri mereka sendiri dan orang tua mereka.

“Idealnya, gaya bercanda ayah yang lebih kasar memiliki fungsi serupa: dengan menggoda ego dan emosi anak tanpa terjerumus ke dalam intimidasi, ayah membangun ketahanan anak dan melatih mereka untuk menahan serangan kecil dan serangan emosi negatif tanpa menjadi marah atau bertindak, mengajari mereka pengendalian impuls dan pengaturan emosi,” Hye-Knudson mengutip Dr. Peter Gray.

Fungsi ini bahkan lebih bermanfaat ketika anak-anak mencapai usia remaja dan lebih rentan terhadap rasa malu. “Dalam hal ini, lelucon ayah mungkin memiliki efek pedagogis yang positif, menguatkan anak-anak yang dengan enggan dihadapkan pada lelucon tersebut,” tulis Hye-Knudson.

Mengajarkan Anak Mengatasi Rasa Malu dan Penghinaan



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"