Mereka membongkar makam beton Perez. Waktu suami meletakkan tangan di makamnya, ia dapat mendengar suara di dalamnya. Ada suara ketukan dan minta tolong.
Setelah mati-matian membongkar makam, warga mengeluarkan peti dan mengangkutnya pakai truk. Perez dibawa ke rumah sakit terdekat di San Pedro Sula. Perez diperiksa oleh dr Claudia Lopez.
Tetapi, meski ada usaha untuk menyadarkan Perez, semua tes dari dokter menunjukkan kalo Perez udah meninggal secara klinis. Akhirnya, keluarga kemudian kembali mengubur Perez di makam yang sama.
Ibunda Perez sendiri yakin kalo Perez sebenarnya dikubur hidup-hidup. Ia menyalahkan para dokter yang udah mengumumkan kematian Perez terlalu cepat.
Dokter sendiri meyakini kalo serangan panik sementaralah yang menghentikan jantung Perez. Dugaan lain pun bilang kalo Perez alami serangan cataplexy. Ini adalah hilangnya fungsi otot tiba-tiba akibat tekanan atau ketakutan yang ekstrim.
Duh, sedih banget ya. Semoga nggak ada lagi kasus kayak Perez ya!