1. Dengan Cermin
- Coba letakkan cermin besar di hadapanmu, kemudian duduklah dengan rileks dan tenang.
- Gunakan latar belakang tembok atau kain berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon.
- Jika neon terlalu terang, tutupi dengan tisu putih atau plastik putih agar sedikit remang-remang.
- Tariklah napas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin sebanyak lima kali dan tetap menatap bayangan diri yang ada di cermin.
- Lalu atur pandangan mata, usahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, tetapi lihat pada batas tepian kepala dengan latar belakang tembok.
- Setelah pandangan matamu benar-benar terfokus, perlahan-lahan kepala dan bahu akan mengeluarkan cahaya aura.
-Fokuskan pandangan sampai melihat warna lain selain putih yang tidak berubah dan konstan.
2. Dengan Dinding Putih
- Berdirilah menghadap dinding putih, tarik napas dan tahan di perut.
- Lalu, tempelkan telapak tangan ke dinding, beri jarak sedikit saja, dan jangan sampai menempel.
- Embuskan napas dan bayangkan embusan napas itu mengalirkan energi ke telapak tangan sampai terasa agak hangat.
- Diamkan selama 20 detik, kemudian angkat tangan di dinding putih tersebut akan terlihat jelas bekas telapak tangan kita.
-Pandanglah aura itu dengan konsentrasi penuh.
3. Cahaya Bulan Purnama
- Carilah tempat yang cukup luas untuk berdiri dan bisa melihat bayangan oleh sorotan pantulan cahaya bulan purnama.
- Tarik napas yang dalam, tahan kemudian embuskan.
- Ulangi sebanyak lima kali kemudian fokus pandangan pada tepi bayangan kepala.
- Pandanglah dengan konsentrasi penuh sampai kamu melihat warna-warna lain yang konstan.
4. Dengan Telapak Tangan
- Duduklah seperti meditasi dengan konsentrasi yang tajam.
- Tarik napas yang dalam, kemudian tahan dalam 20 hitungan dengan telapak tangan saling berhadapan di depan dada.
- Embuskan napas sembari membayangkan dengan memfokuskan energi mengalir ke kedua telapak tangan. Kemudian angkat tepat di depan mata.
- Fokus dan pandang dengan konsentrasi penuh. Maka, akan terlihat warna keabu-abuan atau sinar putih halus di antara kedua telapak tangan tersebut.
- Teruslah konsentrasi sampai warna aura tubuh kita yang sebenarnya muncul.
5. Melihat Aura Orang Lain
- Minta seseorang berdiri di depan tembok berwarna putih.
- Usahakan penerangan tidak terlalu terang atau buat remang-remang atau agak redup.
- Berdirilah kurang lebih 3 meter di depan orang tersebut.
- Fokuskan pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu.
Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala orang yang kita pandangi tersebut.
Itu tadi cara melihat aura diri sendiri dan orang lain. Daripada penasaran, coba dipraktikkan ges!