Sang istri melihat mulut Loreng berlumuran darah segar. Sang suami pun memandang harimau itu dengan hati-hati. Dia kaget karena mulut harimau itu penuh dengan darah, kemudian dia teringat akan bayinya, dan dia mengira bahwa harimau itu telah memakan bayinya.
Sang suami mengambil kayu dan memukuli harimau itu dengan marah dan kalap hingga terluka parah. Saat mereka masuk ke rumah, bayi mereka masih tertidur nyenyak di buaiannya. Ternyata darah yang ada di mulut Loreng merupakan darah dari seekor ular yang sangat besar di bawah ayunan. Pasangan itu menyesal dan segera menjemput Loreng untuk menyembuhkan lukanya. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka lakukan.