Apakah pacaran membatalkan puasa?
Mungkin pertanyaan itu banyak muncul dari kalangan muda-mudi saat menjalankan ibadah puasa terutama di bulan Ramadan.
Lalu apa jawabannya? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Ramadan adalah bulan yang mulia. Namun, mulianya Ramadan tidak diimbangi dengan sikap kaum muslimin untuk memuliakannya.
Banyak diantara mereka yang menodai kesucian bulan Ramadan cara dengan masih saja melakukan berbagai macam dosa dan maksiat.
Pantas saja, jika banyak orang yang berpuasa pada bulan Ramadan, namun puasanya tidak menghasilkan pahala. Wah, sayang banget kan. Cuma dapet haus sama lapar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang dia dapatkan dari puasanya hanya lapar dan dahaga." (HR Ahmad 8856, Ibn Hibban 3481, Ibnu Khuzaimah 1997 dan sanadnya dishahihkan Al-A’zami).
Salah satu di antaranya adalah mereka berpuasa namun masih rajin berbuat maksiat. Salah satunya adalah pacaran. Kenapa? Ya, karena pacaran adalah Zina
Pacaran tidaklah lepas dari zina mata, zina tangan, zina kaki, dan zina hati.
Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setiap anak Adam telah ditakdirkan mendapat bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa dielakkan. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian." (HR Muslim 6925)
Saat berpacaran, seluruh anggota badan berpotensi untuk melakukan semua bentuk zina di atas. Lalu mengantarkan kemaluan untuk melakukan zina yang sesungguhnya.