Kontroversi Bansos yang jadi Sorotan, Mulai Beras Campur Plastik Sampai Daging Busuk

Kontroversi Bansos yang jadi Sorotan, Mulai Beras Campur Plastik Sampai Daging Busuk

Daging Ayam program BPNT berbau busuk

Daging Ayam program BPNT berbau busuk Kepala desa membuang daging busuk (Boombastis.com)


Kesel sekaligus marah. Itulah yang dirasakan oleh Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Arief Rachman Hakim. 

Gimana enggak, hal ini terjadi setelah mendengar laporan warga soal daging ayam yang busuk dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ia pun lantas membuang daging-daging lainnya yang masih dibungkus box di tengah jalan.

diduga beras plastik (Boombastis.com)

Plastik bercampur beras

Dilansir dari Boombastis.com, Temuan plastik bercampur beras oleh warga Desa Sukaratu Kabupaten Cianjur kini menjadi sorotan publik. Saat dimasak oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tekstur nasi yang dihasilkan sedikit lembek, lengket, dan tidak pulen. 

Usut punya usut ternyata ada butiran bening plastik berbentuk bulat yang bercampur dengan beras BPNT. Hal ini kemudian menjadi perhatian bagi Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.

Ada dugaan bansos dikorupsi

Ada 102 kasus dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 di berbagai daerah yang tengah diselidiki oleh Polri. Mulai dari tingkat Wali Kota hingga Ketua RT. 

“Apabila kerugian negara cukup besar, penyidikannya dilakukan secara profesional dan proposional oleh penyidik sesuai peraturan perundang-undangan,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono yang dilansir dari CNN Indonesia.

Data Bansos gak sinkron

Kesalahan data warga miskin yang menjadi sasaran bansos menjadi salah satu penghambat distribusinya kepada masyarakat miskin. 

Keruwetan yang terjadi tak hanya di pusat, tapi juga ke daerah-daerah hingga ke lapisan yang paling bawah. Data yang diolah oleh RT dan RW tidak merata. Sementara data kemiskinan dinamis yang kerap berubah-ubah membuat nama penerima bansos kurang tepat.

Pembagian bansos gak tepat sasaran

Hal yang paling kesorot banget dari bansos ya karena penyalurannya dianggap gak pas gengs. Dan hal ini emang diakui bener ama Pemerintah dan dijadikan sebagai tantangan yang harus dihadapi kedepannya.

Sampai saat ini sudah dilakukan banyak upaya, dan salah satunya adalah dengan saling koordinasi antara Pemerintah pusat dengan daerah masing-masing.

Waduh bisa kacau gini ya bansos gengs. Gimana nih menurut kalian? Semoga kedepan lebih baik lagi ya dan gak ada kejadian seperti ini lagi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"