Kisah Ilmuwan yang Dibakar Hidup-hidup karena Sampaikan Pengetahuan Modern di Eropa saat Masih Diselimuti Kegelapan

Kisah Ilmuwan yang Dibakar Hidup-hidup karena Sampaikan Pengetahuan Modern di Eropa saat Masih Diselimuti Kegelapan
Dia mati dibakar hidup-hidup tahun 1600 silam (meteorologiaenred.com)

Sayangnya, di jaman itu, teori-teori tersebut tak lebih dari tahayul. Lagipula bukan rahasia lagi kalo Gerea Katholik saat itu selalu menekan eksistensi para ilmuwan dan teori ilmiah yang mereka sebarkan.

Di jaman itu, Gereja Katholik selalu membuat kondisi bahwa ilmu dan agama tidak bisa berjalan bersamaan atau berdampingan.

Tuduhan yang ditujukan kepada Giordano Bruno pun mirip dengan yang digunakan untuk menghukum Galileo Galilei 16 tahun setelahnya. Namun sayangnya, Bruno tidak seberuntung Galileo yang hukumannya dicabut setelah menyampaikan ilmu pengetahuan.

Di detik-detik sebelum eksekusinya, Bruno sempat menyampaikan pembelaan bernada heroik. Seorang saksi di sidang kala itu mengatakan bahwa Bruno membela: "Kau akan lebih takut membawa hukuman itu kepadaku daripada aku sendiri yang menerimanya."

Ratusan tahun setelah Giordano Bruno mati dibakar hidup-hidup, teori tentang alam semesta tak terbatas bisa dibuktikan di era modern kini. Karena itu, Giordano Bruno mendapat julukan martir ilmu pengetahuan modern.

Dia mati karena menyampaikan ilmu pengetahuan yang ditentang Gereja Katholik (ibtimes.com)

Ahli fisika Neil deGrasse Tyson pernah membuka serial TV tahun 2014 lalu berjudul "Cosmos: A Spacetime Odyssey". Di situ ada sebuah episode yang khusus dibuat untuk mengulas tentang Giordano Bruno dan posisi pentingnya di sejarah perkembangan ilmu pengetahuan.

Akan tetapi, Tyson tak menyebutkan fakta bahwa Bruno juga tertarik dengan ilmu sihir kuno seperti halnya dia tertarik dengan astronomi.

Selain itu, Brian Cox juga menceritakan kematian Bruno dalam bukunya yang laku keras berjudul "Human Universe". Dalam buku itu, Cox menyimpulkan bahwa kontribusi Giordano Bruno dalam ilmu pengetahuan dipertanyakan. Bruno disebut lebih cocok disebut sebagai pemikir bebas daripada ilmuwan.

Bruno sendiri menjadi sosok yang terkenal sebagai pionir kebebasan berekspresi di Italia dan negara Eropa lainnya.

Hingga kini, kawasan Campo de' Fiore selalu menjadi pusat berkumpulnya turis yang berkunjung ke Roma. Di bawah patung Giordano Bruno terdapat tulisan: "Untuk Bruno, dari generasi yang ia prediksi, di sini, di mana kayu api terbakar."

Gerakan massa pun datang untuk menghormati Giordano Bruno yang terakhir dilaksanakan tahun 2019 lalu. Acara itu digelar oleh Asosiasi Nasional Pemikir Bebas. Tiap tahunnya, acara itu menarik berbagai kalangan mulai dari kaum ateis, anarkis, rasionalis, hingga pemercaya mistik, dan pereformasi Katholik.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"