Kini Dipercaya Bawa Hoki, Ikan Arwana Merah Dulunya Pernah Jadi Ikan Asin Seharga Rp1.000 per Kilogram!

Kini Dipercaya Bawa Hoki, Ikan Arwana Merah Dulunya Pernah Jadi Ikan Asin Seharga Rp1.000 per Kilogram!

Siapa punya ikan arwana merah di rumah? Kamu pasti orang kaya! Soalnya ikan ini bisa dijual dengan harga mahal banget. Pembelinya pun rela mengeluarkan banyak uang, bahkan ikan ini sangat diburu.

Tapi siapa sangka kalo ikan arwana merah dulunya pernah jadi ikan asin. Mana dijual murah lagi, cuma seharga Rp1.000 per kilogramnya. Eh, sekarang malah jadi primadona gitu. Kok bisa ya?

Ikan arwana merah (diedit.com)

Awalnya, ikan berbadan pipih, bersisik tebal, berukuran besar, ini tidak begitu disukai para nelayan. Ikan yang keliatannya punya kumis dan janggut ini sangat rakus.

Ikan arwana merah dimusuhin nelayan jaman dulu karena sukan makan ikan kecil, termasuk anaknya sendiri. Ikan yang disebut ikan siluk ini juga memakan kodok gengs.

Tetapi, muncullah sebuah mitos yang mempercayai bahwa ikan arwana bawa hoki. Ikan ini dipercaya membawa keberuntungan dan ketenangan bagi pemiliknya. Setelah itu, ikan ini malah jadi primadona.

Setelah mengetahui mitos itu diikuti minat yang tinggi di pasar, ikan arwana merah jadi banyak diburu orang. Para nelayan yang tadinya nggak suka sama ikan ini jadi terus memburunya dan dimodali para penadah.

Gak nyangka, dulunya ikan ini pernah dijadiin ikan asin dengan harga murah! (kumparan.com)

Ikan siluk atau arwana merah yang panjangnya 40 centimeter bisa dijual dengan harga lebih dari Rp2,5 juta kala itu.

Ikan yang di Kalimantan disebut "ikan naga" dan di perairan Riau disebut "ikan surga" ini emang dianggap buas. Tapi setelah perburuan meningkat, ikan ini jadi kian langka di habitat alaminya di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.

Akibatnya, ikan siluk ini masuk dalam daftar merah Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora-CITES. Ikan ini masuk dalam kategori langka dan sangat genting. Berarti, ikan ini terancam punah gengs.

Juniardi, Kepala Desa Empangau, Kabupaten Kapuas Hulu, mengatakan bahwa nyaris tidak ditemukan ikan arwana merah dalam 30 tahun terakhir. Sekali pernah ditemukan di Desa Semalah, tapi cuma sekali itu.

Ikan ini sempat hampir punah di habitatnya di Kalimantan (wwf.or.id)

Ibarat sepasang mata pedang, perburuan ikan arwana merah ini dianggap bisa menghidupi warga setempat. Sementara di sisi lain, ikan surga ini justru semakin langka.

Mengetahui kondisi ini, muncullah sebuah inisiatif. Masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Merebung pun membuat perlindungan secara adat untuk melindungi ikan arwana merah ini. Upaya ini dilakukan dengan menetapkan zona ekonomi dan zona perlindungan yang akan membatasi perburuan ikan pembawa keberuntungan itu.

Selain itu, ada juga pembatasan ukuran ikan yang ditangkap.

Akhirnya, secara perlahan dan didukung oleh kesadaran yang tinggi, upaya ini membuahkan hasil. Populasi ikan arwana merah yang mulai langka ini bisa terjaga dengan baik di alam.

Tapi setelah dilestarikan, ikan arwana merah bisa bertahan (fatasama.com)

Hal ini terbukti setelah ditemukannya induk arwana di Danau Merebung yang tidak sengaja tertangkap mata pancing Robert Clarke, seorang pemancing profesional asal Amerika Serikat.

Induk arwana merah itu itu punya ukuran yang besar. Panjangnya mencapai 140 centimeter dan beratnya mencapai 6 kilogram! Begitu tertangkap, ikan ini langsung dibebaskan lagi ke danau.

Ikan siluk atau ikan arwana merah ini nyaris terancam punah pada tahun 1995-1996. Namun sejak tahun 2000, upaya pelestarian ikan arwana merah terus dilakukan. Terutama di Danau Merebung dan Danau Empangau yang jadi habitat asli ikan yang dianggap pembawa hoki tersebut.

Pelestarian itu dilakukan dengan metode restocking dan melepas 23 ekor indukan di Danau Empangau. Hingga kini, pelestarian itu masih berlanjut dan telah menghasilkan pundi-pundi yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"