#10 Sri Lanka
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Sri Lanka bertepatan dengan peristiwa tsunami besar pada 26 Desember 2004 silam yang turut menerjang Aceh, Indonesia beserta negara Asia lainnya.
Saat itu, kereta api bernama Queen of the Sea sedang berjalan di Sri Lanka. Jarak lintasan rel dengan bibir pantai hanya 200 meter. Bertepatan dengan itu, ombak pertama pun menerpa kereta api yang sedang berjalan itu.
Penduduk sekitar dan penumpang yang ketakutan panik dan naik ke atap gerbong. Mereka belindung di baliknya dengan harapan bisa terlindungi dari hantaman gelombang tsunami.
Di luar prediksi, gelombang selanjutnya datang lebih besar dan menghantam kereta itu hingga berguling-guling. Penumpang dan penduduk di daerah itu pun tenggelam, terseret arus, bahkan tertimpa gerbong kereta. Total korban jiwa dalam insiden itu mencapai sekitar 1.700 orang.
#11 Bintaro, Indonesia
Pada 19 Oktober 1987, terjadi pula salah satu kecelakaan kereta api terbesar di dunia. Insiden itu terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan antara Kereta Api (KA) 225 Merak dengan Kereta Api (KA) 220 Rangkas.
KA Rangkas dan KA Merak bertabrakan dengan posisi saling berhadapan alias adu banteng. Kedua kereta sama-sama ringsek karena benturan keras.
Kompas melaporkan, lebih dari 156 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa itu juga tercatat sebagai peristiwa maut dan terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Penyelidikan menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung. Padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini juga dilakukan karena tidak ada jalur kosong di Stasiun Sudimara.