Eko juga membenarkan, kawasan lahan perusahaan di dekat desanya terbakar.
Sumber lainnya pun menyebutkan bahwa kondisi angin yang kuat membuat hembusan api kian membesar. Asap juga jadi tambah pekat.
Mengenai fenomena ini, Agus Wibowo Soetarno, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan bahwa warna merah tersebut terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api, atau hotspot.
Sementara Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir Indonesia, menjelaskan bahwa fenomena langit merah Jambi ini bukan disebabkan tinggi suhu atau pengaruh api.
"Ini nampaknya fenomena Hamburan Rayleigh. Itu adalah hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak," jelas Marufin.
Marufin juga mengatakan, kejadian langit merah ini tak akan berdampak pada gangguan kesehatan mata. Sebab, ini hanya hamburan cahaya biasa.
Partikel mikro/nano di udara lah yang berpotensi membuat sakit, bukan cahayanya.
So, ini mengerikan banget gengs. Kita berdoa dan berharap semoga kasus kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan segera bisa diatasi dengan baik.