Hasilnya, gelombang suara lebah yang muncul membuat nektar dari bunga-bunga itu memproduksi lebih cepat. Hanya dalam 3 menit saja. Setelah itu, para pakar mencoba menghilangkan kelopak bunga di tanaman untuk melihat apa terjadi perubahan produksi nektar.
Hasilnya tercatat bahwa tidak ada produksi nektar. Ini menunjukkan bahwa bunga berfungsi sebagai telinganya tanaman.
"Tumbuhan banyak berinteraksi dengan hewan yang membuat suara," kata Lilach Hadany, salah satu tim penelitian.
"Setelah membuat prediksi yang jelas untuk mengujinya, kami cukup terkejut bahwa memang ada komunikasi yang tak biasa antara tanaman dan hewan," tambahnya.
Produksi nektar yang lebih manis akan mendorong lebah atau serangga penyerbuk mengisap madu lebih lama. Inilah yang kemudia akan meningkatkan jumlah serbuk sari yang diambil dan akan membuat serangga kembali ke tanaman dengan spesies yang sama di kemudian hari.
Hingga kini, para ahli belum mengetahui bagaimana getaran suara lebah dapat memicu produksi nektar yang lebih manis. Tapi ini bisa menjadi langkah awal dalam studi tentang tanaman yang bereaksi dengan suara di sekitarnya.
Sebab, studi sebelumnya telah menemukan bahwa tanaman dapat merespons sentuhan dan cahaya matahari. Sekarang kita jadi tau deh kalo tanaman ternya bisa mendengar juga.