Belakangan ini Pakar Astronomi asal Australia, Tony Phillips mengungkapkan bahwa saat ini Matahari mulai memasuki fase solar minimum atau fase di mana minimnya Matahari memancarkan sinarnya.
Dilansir dari Indozone.id, Phillips menyebutkan bahwa fase ini berpotensi menimbulkan bencana seperti cuaca beku, gempa bumi hingga kelaparan. Menurunnya aktivitas permukaan Matahari ditandai dengan bintik Matahari (Sunspot) yang menghilang.
"Aktivitas permukaan Matahari sedang turun drastis karena berada dalam masa fase ini (lockdown). Akibatnya, sinar Matahari mengalami penurunan drastis yang ditandai dengan bintik Matahari (Sunspot) yang menghilang," ujar Phillips, dilansir dari Pennlive.
Phillips mengatakan, ini merupakan kondisi terparah dalam satu abad terakhir. Medan magnet yang lemah membuat sinar kosmik kelebihan dan hal tersebut akan membahayakan kesehatan para astronot.
?
"Kelebihan sinar kosmik ini menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan perubahan udara di kutub. Selain itu mempengaruhi elektro-kimia atmosfer Bumi serta bisa memicu petir," lanjut Phillips.
Prediksi NASA
NASA (Merdeka.com)
Bahkan NASA sendiri memprediksi kalau kondisi minimnya sinar Matahari ini bakalan berlangsung selama 6 bulan lamanya loh gengs. Waduh!
NASA memprediksi bahwa kondisi minimnya sinar Matahari akan berlangsung hingga 6 bulan ke depan.