Meski tak memiliki pengalaman berperang dan hanya bermodal keberanian, Suhadi bisa berkontribusi dalam mengusir antek Belanda di Irian Barat.
Setelah operasi Trikora selesai, ia direkrut menjadi penembak misterius yang dibentuk oleh Soeharto.
# Bantai Ribuan Orang untuk Buat Indonesia Lebih Aman
Aksi petrus berlangsung dari tahun 1983 hingga 1985. Di rentang tahun itu, ada sekitar 5000-10000 orang yang sudah jadi korban penembakan petrus.
Dalam menjalankan tugasnya, petrus biasanya bergerak di malam hari, lalu korbannya akan ditemukan di tengah jalan atau di tempat ramai keesokan paginya.
Korban yang tergeletak di tempat umum itu seolah peringatan untuk penjahat lainnya: "Inilah yang akan terjadi jika seseorang berani melakukan tindakan kriminal atau menentang pemerintah."
Meski dianggap berhasil membuat Indonesia lebih aman, peristiwa ini diprotes banyak orang karena melanggar hak asasi manusia.
Hal tersebut karena petrus tidak hanya mengincar penjahat, tetapi juga keluarga penjahat yang sering kali tidak berbuat salah.
Banyak orang rela melakukan apapun untuk lolos dari incaran petrus, mulai dari menghilang bertahun-tahun hingga pergi ke luar negeri.
Tak hanya itu, orang-orang juga merasa tindakan ini tidak adil karena petrus hanya mengincar penjahat kecil saja, bukan para koruptor.
Karena alasan-alasan tersebut, banyak orang dan korban-korban petrus yang selamat enggan hal ini terjadi lagi di Indonesia.