Tingkat kebersihan yang kurang baik hingga kehidupan masyarakat di sana menjadi pertimbangn pemerintah Jepang untuk menghilangkan daerah ini di peta.
Meski telah ada sejak tahun 1922, kabarnya Kamagasaki ini hanya diketahui keberadaan dari mulut ke mulut.
Sejak tahun 1966 daerah ini pun lebih dikenal dengan nama Airin-Chiku dengan jumlah penduduk yang diperkirakan sekitar 30 ribu lebih.