Pemilik rumah duka bernama Teran mengaku kalo ada lonjakan drastis dalam jumlah jenazah. Biasanya pekerja cuma mengurus 30 jenazah sehari. Sekarang. Ada 149 mayat yang menunggu untuk dikubur atau kremasi. Akhirnya, banyak rumah duka yang nggak beroperasi.
Rumah duka nggak bisa mengambil jenazah sampai dokter menandatangani apa penyebab kematiannya. Akan tetapi, banyak dokter yang masih sibuk ngerawat pasien. Akhirnya, mayat-mayat terakumulasi dan menyebabkan penumpukan.
Duh, ngeri banget ya. Semoga di Indonesia nggak terjadi hal kayak di Ekuador. Tetaplah di rumah dan jaga kesehatan gengs!