Hampir seluruh masyarakat dunia setuju jika saat ini berdasarkan penanggalan masehi, kita sedang berada di tahun 2021. Tapi, ada yang berbeda dengan penanggalan di Ethiopia. Tak memakai penanggalan Masehi yang diterapkan secara universal, kini Ethiopia masih berada pada tahun 2014, bukannya 2021.
Lho, kok bisa? Apa penyebab perbedaan tujuh tahun dengan penanggalan internasional ini, ya?
Pada Sabtu (11/9/2021) lalu, Ethiopia merayakan tahun baru 2014. Selain itu, ada fakta unik lain tentang kalender yang digunakan di negara ini, yakni adanya 13 bulan, bukannya 12 bulan dalam setahun. Kalender mereka lebih lambat tujuh tahun delapan bulan dibandingkan dengan kalender Masehi.
Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Semua berawal dari berubahnya penghitungan kalender oleh Gereja Katolik pada tahun 500. Hanya, khusus untuk Gereja Ortodok yang ada di Ethiopia, mereka nggak mengikuti perubahan ini. Otomatis, kalender mereka pun jadi tertinggal deh.
Ngomong-ngomong soal bulan di penanggalan Ethiopia yang ada 13 itu, satu bulannya ada 30 hari. Nah, di setiap tahunnya, ada lima atau enam hari yang biasanya dimasukkan menjadi tanggal 31 di bulan-bulan di penanggalan masehi, justru dimasukkan ke bulan ke-13.
Nggak cuma itu, ada juga keunikan lain dari sistem waktu yang diterapkan di Ethiopia, lho. Kalau di seluruh dunia, pergantian hari dimulai di tengah malam alias pukul 00.00. Nah, kalau di negara yang ada di Afrika Timur ini, hari baru berganti pada pukul 06.00 pagi.
Jadi, pukul 00.00 mereka adalah saat matahari terbit, Gengs. Kalau kamu nggak biasa dengan ini dan kemudian meminta bertemu seseorang pukul 09.00, bisa jadi orang Ethiopia justru datang pukul 15.00 sore karena bagi mereka, di waktu itulah pukul 09.00.