Lalu, perencanaan selama beberapa dekade juga membuat Jakarta memiliki infrastruktur yang kian buruk, dan kualitas hidup yang rendah. Ruang hijau yang tidak memadai, kemacetan lalu lintas, dan air yang tercemar membuat Jakarta dianggap sebagai tempat dengan tata kota terburuk di dunia.
RTF sendiri juga menyoroti perkembangan infrastruktur yang dibuat sama Pemprov DKI Jakarta dan hasilnya, banyak proyek jangka panjang yang masih tersendat. Selain itu, Jakarta juga punya desain yang buruk, seperti jalan raya dan gedung-gedungnya yang bertingkat.
''Dengan lalu lintas terburuk di dunia, faktor lain yang berkontribusi adalah pembangunan infrastruktur berada di tangan pemerintah daerah, mengurangi kemungkinan pelaksanaan proyek jangka panjang,'' tulis Rethinking The Future dalam situs resminya.
Setelah Jakarta, ada Kota Dubai di Uni Emirat Arab yang juga memiliki predikat serupa. Nah, kalo Jakarta kekurangan fasilitas kota, Dubai malah punya infrastruktur yang berlebihan tanpa memikirkan apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Dubat juga dianggap memiliki tata kota buruk karena gedung tinggi dan fasilitasnya yang tidak mempertimbangkan dimensi manusia dalam desain ruang, serta tata letak yang gak mendukung para pejalan kaki.
Lalu setelah Dubai, ada kota Brasilia di Brasil yang dianggap punya tata kota yang buruk karena terlalu banyak memiliki desain tapi tidak terealisasi dengan baik.
Tata ruang kota Brasilia terinspirasi oleh ‘pesawat’ dengan arsitektur modern, tapi hal ini membuat mereka punya predikat ‘tiruan’ karena kurangnya koneksi dengan orang-orang yang tinggal di kota tersebut.