Salah satu bentuk dongeng adalah fabel. Kisah hewan-hewan yang hidup layaknya manusia. Kali ini kita akan berkisah mengenai dongeng Gagak, sang pembohong yang ingin jadi Raja Hutan.
Dahulu kala di sebuah hutan, hiduplah hewan-hewan dengan damai dan bahagia. Hutan itu dipimpin oleh seorang raja hutan yan adil dan bijaksana. Salah satu penghuni hutan tersebut adalah seekor burung gagak. Setiap hari dia bertengger di dahan pohon yang tinggi.
Suatu ketika, tiba-tiba gagak ribut memberitahukan kedatangan pemburu ke hutan. Dia memperingatkan semua penghuni hutan. Gagak terbang mengitari hutan untuk memberi pesan.
"Awas! Awas! Ada pemburu datang. Semuanya segera bersembunyi di tempat yanga aman!," serunya sembari terbang berputar-putar.
"Terimakasih gagak yang baik hati," ujar seekor kelinci sambil masuk ke dalam rumahnya di dalam tanah.
Gagak kemudian juga bersembunyi di tempat yang aman.
Sejak saat itu, Gagak menjadi pelindung hutan. Karena dia bisa melihat kalau ada pemburu yang datang. Warga hutan sangat berterimakasih dan hormat pada Gagak. Mereka sangat percaya pada Sang Gagak.
Di hutan itu selalu ada pertemuan rutin semua penghuni hutan dan Singa Sang Raja Hutan. Hari itu Gagak duduk disamping Raja Hutan. Semua warga hutan mempercayai Gagak dan merasa hal itu memang pantas.
Tiba-tiba, seekor burung Pipit berbicara pada gagak. "Selama ini kamu yang memberitahukan pemburu dan bahaya apapun yang datang mengancam. Bukankah kamu, Gagak yang harusnya jadi raja hutan?", kata burung Pipit.
"Ah, apa sih yang kau bilang. Mana mungkin?" kata Gagak. Sebenarnya dia juga merasa itu benar. Dia juga ingin menjadi Raja Hutan.
Lanjut lagi dongen Gagak sang pembohong,
Burung Pipit kemudian terbang dan menghasut hewan-hewan lain agar mengadakan pemilihan Raja baru. Gagak sangat setuju dengan hal ini. Semua warga hutan mengusulkan Gagaklah yang cocok menjadi Raja.
"Baiklah kalau begitu. Bagiku, kedamaian hutan dan keselamatan semua hewan ada yang paling penting," kata Singa. Dia memberikan tahta Raja kepada Gagak.
Tidak lama kemudia, ternyata benar-benar ada pemburu yang datang. Semuanya kaget, termasuk Gagak. Semua meminta bantuan pada Gagak agar dia mengusir pemburu itu. Tapi Gagak juga takut dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Pemburu semakin dekat, mereka datang membawa senapan. Saat sudah mulai terlihat, tiba-tiba Singa maju menerkam pemburu. Semuanya lari pontang-panting takut dengan Singa.