Kuwait baru menetapkan dinar Kuwait sebagai mata uang resminya setelah merdeka dari kolonial Inggris. Sebelumnya Kuwait menggunakan gulf rupee, mata uang yang diterbitkan Bank Sentral India yang diedarkan di luar India. terutama di koloni-koloni Inggris di kawasan Teluk Persia.
Setelah merdeka, dinar Kuwait terbit dan menggunakan poundsterling sebagai patokannya. Lalu, selama periode 1975-2003, dinar Kuwait juga dipatok ke sejumlah mata uang terkuat di dunia.
Tingginya nilai mata uang Kuwait ini karena negara itu yang menetapkan nilai tukarnya sendiri. Tapi, penetapan nilai mata uang itu selalu ada untung dan ruginya sih. Terlebih ketika menetapkan nilai tukar mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Selama ini, Kuwait berani menetapkan mata uangnya sangat tinggi karena lebih dari 80% pendapatannya berasal dari ekspor minyak dan gas. Minyak kan sumber energi yang pasti dibutuhkan negara-negara di dunia ya.
Ketika harga minya sedang berada di titik tertingginya, minyak tetap akan laku terjual. Dari situ, Kuwait bisa meraup banyak keuntungan. Kuwait juga tak jarang memaksa pembelinya menggunakan dinar Kuwait dan tidak menerima dollar AS.
Makanya meski Kuwait punya wilayah yang kecil dan gak begitu populer, Kuwait tak perlu membuat mata uangnya lebih rendah. Soalnya, akan selalu ada pembeli minyak dari negara itu. Hal ini juga dilakukan sejumlah negara di Jazirah Arab yang mengekspor minyak dunia.
Setelah dinar Kuwait, mata uang termahal di dunia selanjutnya adalah dinar Bahrain senilai 2,66 dollar AS. Rial Oman senilai 2,6 dollar AS. Ada juga dinar Yordania senilai 1,41 dollar AS.
Meski keliatan menggiurkan, menjadi pemilik mata uang termahal di dunia tuh gak selalu menguntungkan loh. Tingginya nilai mata uang itu adalah beban yang berat bagi mata uang tersebut. Kuwait mematok tetap mata uangnya ke mata uang negara lain yang dianggap kuat. Tujuannya agar ekonomi negara itu tetap stabil.
Kalo suatu hari kamu mau ke Kuwait, mending pikir dua kali dulu deh. Udah cukup belom uangnya?