Pada tahun 1995, Sutarjo menikahi Partinah asal Gondang Klaten. Sejak berumah tangga, Sutarjo berhenti bekerja sebagai penjaga toko dan mulai menjadi tukang becak di perkotaan klaten pada tahun 1996.
Sejak itulah, Sutarjo mulai rutin membaca Al-Quran. Dalam sehari, Sutarjo mampu mambaca 2 juz Al-Quran dan bisa khatam duakali dalam waktu sebulan. Sejak tamat SD. Itu karena Sutarjo sudah bisa membaca Alquran. Keren ya~
Mulai menjadi tukang parkir sendiri pada tahun 2013. “Saya disuruh jadi jukir menggantikan Pak Harsono yang meninggal dunia pada 2013. Saat itu, becak saya jual Rp200.000. Saya fokus menjadi jukir di sini. Hasil yang saya peroleh saat ini Rp90.000-Rp100.000 per hari. Saya tetap dapat mengaji dua juz tiap hari,” ujarnya.
Ngomong soal Umrah, awalnya Sutarjo didatangi seorang pemuda asal klaten yang bernama Andre. Tanpa diduga, Andre menawari Sutarjo umrah ke Makkah. Gak cuma Sutarjo aja, istrinya pun juga ikut di ajak ke Tanah Suci pada April 2019.
“Saya tak menyangka bisa umrah ke Mekkah. Saya selalu berdoa agar dapat umrah dan pergi berhaji. Ternyata doa saya untuk umrah dikabulkan. Saya bersyukur sekali. Nantinya, saya tetap ingin berhaji. Tapi tidak tahu kapan,” kata Sutarjo.
Sutarjo mengaku tak ada persiapan khusus untuk pergi umrah. Karena Andre sudah mengurus segala perlengkapan surat-suratnya.
Wah sangat menginspirasi banget ya. Gak semua orang mampu lho seperti pak Sutarjo. Semoga Umrahnya bersama Istri berjalan sukses. Dan salut banget buat Andre yang dermawan banget.