Teks di sampingnya memiliki arti: ‘inilah syarah cincin Sulaiman ‘alayhi al-salam, barangsiapa mengenakan dia rezekinya pun tiada berkurang, tamat,’
Nama Nabi Sulaiman bukan hanya digunakan oleh agama Islam. Tapi namanya juga ada dalam ajaran Kristen dan Yahudi. Dipercaya kalau kekuatan Nabi Sulaiman berasal dari cincin jimat yang diukir dengan kalimat Allah. Pada jima tersebut juga ada tujuh simbol yang disebut sebagai ‘tujuh meterai Sulaiman’. Tujuh meterai Sulaiman adalah bintang berujung lima atau enam.
Nama Salomo atau Sulaiman jauh lebih erat terkait dengan ‘cincin jimat Sulaiman’ 8 segi yang dilingkarkan. Bentuk inilah yang sangat familiar di seluruh Asia Tenggara.
Umum digunakan dalam jimat untuk mengusir roh jahat, untuk jimat palimonan untuk membuat pemakainya lenyap dari pandangan, dan untuk kebel (kekebalan) jimat, untuk melindungi dari jimat lain atau sumber bahaya lainnya.
Simbol dan azimat yang familiar dalam kultur masyarakat muslim Mindanao itu telah dicatat sebagai desain marjinal dalam naskah Al-Qur’an yang berasal dari Provinsi Taraka, Mindanao. Simbol serupa juga tertulis di selembar kertas kecil berisi doa di dalam naskah Al-Qur’an lain dari wilayah yang sama. Tak hanya masyarakat Minadanao, Kesultanan Ternate juga diketahui memakai simbol ‘Cincin Sulaiman’ pada materai di pemerintahannya di masa lalu.
Label jimat Islam 'Tujuh Segel Sulaiman', dan pentagram yang dikenal sebagai 'Segel Sulaiman', di dunia Muslim Melayu, diterapkan pada desain dua kotak berlekuk 8 yang saling tumpang tindih. Kemudian dikenal sebagai 'Cincin Sulaiman'.