Faktor berikutnya adalah mereka tak percaya dengan pernikahan, bahkan tak pernah merasa jatuh cinta. Itu sebabnya, jumlah orang yang menikah di sana dalam 3 kuartal pertama menjadi turun 17,5 persen.
Oktober lalu, Liga Pemuda Komunis Tiongkok mengeluarkan publikasi yang berisikan soal 50 persen wanita muda di perkotaan tersebut banyak yang tak ingin menikah.
3. Tingginya Tuntutan Pekerjaan
Setelah mengerti soal resesi seks, alasan lain yang mempengaruhi adalah karena budaya kerja di China yang begitu tinggi. Masyarakat di sana kebanyakan bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam, selama 6 hari sepekan.
Budaya inilah yang membuat masyarakat tidak punya waktu untuk memikirkan keluarga, hingga turunnya gairah seks.
4. Pandemi Covid-19
Terakhir adalah kondisi pandemi Covid-19 yang membuat wanita tak mau punya anak. Dari laporan PBB di China menjelaskan, jika pandemi mengakibatkan wanita di sana khawatir soal vaksin Covid-19 yang bisa mempengaruhi janin. Mereka juga merasa sulit untuk merawat kehamilan karena pembatasan yang ketat selama pandemi.