2. Menentukan Target Pasar
Memulai Bisnis Jastip (via Haibunda)
Langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar yang ingin kamu sasar. Menentukan target pasar akan membantumu mempermudah perencanaan promosi dan memperoleh pelanggan.
Misalnya saja kamu tinggal di daerah yang dekat dengan IKEA dan memang sudah menjadi kebiasaan untuk cuci mata ke ikea seminggu sekali. Maka manfaatkan ini untuk menjaring pasar perempuan dari usia remaja sampai dewasa.
Kamu bisa menargetkan perempuan-perempuan sibuk namun ingin selalu membuat rumahnya tampil aestetic. Menentukan target pasar ini penting karena dengan begitu, kamu bisa fokus kepada barang-barang yang sesuai dengan target pasarnya.
3. Menentukan Harga
Memulai Bisnis Jastip (via Beauty Journal Sociolla)
Selanjutnya kamu perlu menentukan harga jual. Ada 2 cara yang bisa kamu pakai untuk menentukan harga jual, yang pertama adalah dengan langsung memberi tambahan harga sebagai imbalan jasamu. Jadi produk yang kamu infokan pada calon pembeli adalah harga jual toko yang sudah kamu tambahkan dengan biaya jasamu.
Cara yang kedua adalah dengan memberitahukan biaya jasa titip di awal. Biasanya, jastip mengambil untung sekitar 5-20 ribu rupiah per item barang sesuai dengan harga barang yang dibelanjakan. Misalnya saja kamu bisa membuat rincian harga seperti ini:
· Untuk pembelian barang dengan harga 0 – 100.000 biaya jastip dikenakan 5.000
· Untuk pembelian barang dengan harga 100.000 – 200.000 biaya jastip dikenakan 10.000
· dst.
Atau juga bisa dengan cara menghitung volume. Misalnya saja jika barang yang akan dibeli bervolume besar dan akan menghabiskan tempat di kendaraan, maka kamu bisa menaikkan biaya jasa titipnya. Namun kamu harus tetap masuk akal saat menentukan biaya jastip, karena jika terlalu mahal calon pembeli pastinya akan beralih ke jasa titip yang lain.