Benarkah Aktivitas di HP dan Medsos Dipantau oleh BSSN? Inilah Faktanya

Benarkah Aktivitas di HP dan Medsos Dipantau oleh BSSN? Inilah Faktanya

Belakangan ini beredar pesan berantai di WhatsApp yang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam mengirimkan pesan di HP atau media sosial.

Pasalnya, mulai saat ini HP dan media sosial masyarakat dalam pemantauan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jadi segala bentuk aktifitas digital kita bakal terekam.

Narasi tersebut beredar luas melalui pesan WhatsApp dan menyita perhatian publik.

Pesan Berantai BSSN (Suara.com)

Berikut isi narasinya:

"Semua aktifitas HP dll….terpantau 100%

Mulai besok dan seterusnya ada peraturan komunikasi baru.

Setelah dilantiknya Badan Siber & Sandi Nasional (BSSN),oleh Bpk Jokowi.

.Semua panggilan dicatat.

.Semua rekaman panggilan telepon tersimpan.

.WhatsApp dipantau,

.Twitter dipantau,

.Facebook dipantau,

Semua….media sosial….. dan forum dimonitor,

_Informasikan kepada mereka yang tidak tahu._

Perangkat Anda terhubung ke sistem pelayanan.

Berhati-hatilah mengirimkan pesan yg tidak perlu.

Beritahu anak-anak Anda, Kerabat dan teman tentang berita ini

Jangan teruskan tulisan atau video dll, bila Anda menerima postingan mengenai situasi politik/masalah Pemerintahan sekarang / PM, dll

Polisi telah mengeluarkan pemberitahuan yang disebut .. Kejahatan Cargo … dan tindakan akan dilakukan … bila perlu hapus saja postingan yang masuk kalau akan merugikan anda.

Menulis atau meneruskan pesan apapun pada setiap perdebatan politik dan agama sekarang merupakan pelanggaran … penangkapan tanpa surat perintah …

_Informasikan berita ini kepada orang lain agar selalu waspada._

Ini sangat serius, perlu diketahui semua kelompok dan anggota /individu.

_Bila anda sebagai Admin Group bisa dalam masalah besar._

Beritahu semua orang tentang ini untuk berhati-hati.

Tolong bagikan; Ini sangat berguna untuk Admin group, mohon berhati-hati…".



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"