3. Merenungkan masa lalu
Merenungkan kesalahan masa lalu ternyata adalah upaya kontrol yang salah arah loh gengs. Sama seperti kita manusia yang menginginkan ketertiban dan kepastian, kita juga mendambakan kontrol.
Kebanyakan orang yang terjebak merenung tanpa henti tentang kesalahan dan kegagalan masa lalu tidak benar-benar percaya bahwa mereka dapat mengubah masa lalu.
Jika kamu ingin melanjutkan hidup dengan bahagia, kamu harus menerima masa lalu. Hidup dengan masa kini dan melakukan hal-hal yang lebih baik.
Lakukan sesuatu yang bermanfaat, saat ini, sekecil apa pun dan tahan godaan untuk mengulang adegan lain dari masa lalu. Masa lalu ya biarlah berlalu.
4. Mempertahankan harapan yang gak realistis
Mempertahankan harapan (pastors.com)
Harapan yang gak realistis adalah upaya sesat untuk mengendalikan orang lain. Sama seperti merenung adalah upaya untuk mengendalikan masa lalu dan bagaimana perasaan kita tentang hal itu, harapan yang gak realistis biasanya merupakan upaya halus untuk mengendalikan orang lain.
Tentu aja, sebagian besar orang dengan harapan yang tidak realistis tidak melihatnya seperti itu. Bisa aja mikirnya memiliki harapan pada orang lain adalah langkah positif percaya padanya. Padahal gak selalu kayak gitu.
Kamu punya gagasan tentang apa yang seharusnya dilakukan atau dicapai oleh orang lain dalam hidup. Itu berarti kamu menghabiskan waktu membuat cerita di kepalamu tentang apa yang harus dilakukan orang lain. Lalu kalau mereka gak memenuhi ekspektasi kamu jadi kecewa sendiri.
Kita gak bisa mengendalikan hidup orang lain, bahkan hidup kita sendiri juga gak pasti.