18 Tahun Berlalu, Kilas Balik Tragedi Terorisme Bom Bali 12 Oktober 2002.

18 Tahun Berlalu, Kilas Balik Tragedi Terorisme Bom Bali 12 Oktober 2002.
Monumen untuk mengenang korban bom Bali (thebalibible.com)

Jimi akan melancarkan bom bunuh diri menggunakan mobil L 300 di Sari Club. Iqbal akan beraksi sebagai 'pengantin' (sebutan untuk pelaku bom bunuh diri) di Paddy's Pub.

Setelah persiapan rampung, Iqbal turun dari mobil dan masuk ke dalam Paddy's Pub. Duar! Bom meledak dari restoran tempat nongkrong tersebut.

Sementara itu, Ali Imron turun dari mobil L 300 kemudian dijemput Idris untuk menuju Jalan Imam Bonjol. Sedangkan Jimi langsung memacu mobil menuju Sari Club, lalu meledakkan bom di dalam mobil yang ia kendarai. Bom kedua pun meledak dari mobil tersebut. Ratusan orang tewas akibat dua bom tersebut.

Di tengah perjalanan, Ali Imron menekan tombol remote control yang sudah dipasang pada ponselnya. Duar! Bom kotak meledak yang telah ia taruh sebelumnya meledak di depan konsulat Amerika Serikat. Ini merupakan bom yang ketiga dan tak mengakibatkan korban jiwa.

Peristiwa ini sempat menggemparkan dunia Internasional dan menjadikan Bali tempat yang tidak aman untuk dikunjungi. Kejadian ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia. Bahkan sempat dibuat film yang berjudul Long Road to Heaven.

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg.

Setelah melewati proses penyelidikan yang panjang, Polri berhasil menangkap para pelaku yang dinyatakan terlibat. Di antaranya Amrozi, Ali Imron, Imam Samudra, dan Ali Gufron.

Ali Imron divonis hukuman seumur hidup. Hukuman untuk Ali Imron lebih ringan dari tiga tersangka dinilai kooperatif dan membantu polisi mengungkap tabir otak terorisme di Indonesia.

Terorisme terus menjadi salah satu penyebab keresahan masyarakat hingga kini dan menjadi musuh bersama. Masih saja ada yang mau melakukan bom bunuh diri dengan berbagai alasannya sendiri yang jelas tidak dibernakan secara agama apalagi kemanusiaan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"