Epilepsi adalah gangguan neurologis keempat yang paling umum di dunia. Jika kamu menderita epilepsi, lonjakan aktivitas listrik di otakmu dapat menyebabkan kejang berulang. Artikel ini akan membantumu memahami semua yang perlu kamu ketahui tentang epilepsi, termasuk soal apakah epilepsi menular.
# Apakah Epilepsi dan Kejang Sama?
Epilepsi adalah kelainan otak yang menyebabkan kejang berulang tanpa sebab. Dokter mungkin mendiagnosis seseorang menderita epilepsi jika mereka memiliki dua kejang yang tidak beralasan atau satu kejang yang tidak beralasan dengan risiko lebih tinggi. Tidak semua kejang disebabkan oleh epilepsi. Kejang mungkin berhubungan dengan cedera otak atau riwayat keluarga, tetapi seringkali penyebabnya sama sekali tidak diketahui.
Kata "epilepsi" memiliki arti yang sama dengan "gangguan kejang". Itu tidak menyatakan apa pun tentang penyebab kejang seseorang atau tingkat keparahannya.
Penyebab epilepsi (rsimmanuel.com)
# Beberapa Fakta Soal Epilepsi Termasuk Apakah Epilepsi Menular
# Beberapa Fakta Soal Epilepsi Termasuk Apakah Epilepsi Menular
Banyak mitos dan fakta yang beredar soal epilepsi. Nah, supaya kamu tak bingung dengan berbagai informasi yang beredar, yuk simak beberapa fakta soal epilepsi di bawah ini:
1. Kamu tidak bisa menelan lidah selama kejang. Secara fisik tidak mungkin.
2. JANGAN PERNAH memasukkan sesuatu ke mulut seseorang yang mengalami kejang. Memasukkan sesuatu ke dalam mulut seseorang yang mengalami kejang bisa berisiko mengoyak gigi, memotong gusi, atau bahkan mematahkan rahang seseorang.
3. JANGAN menahan seseorang yang mengalami kejang. Kebanyakan kejang berakhir dalam hitungan detik atau beberapa menit dan akan berakhir dengan sendirinya.
4. Pertolongan pertama kejang yang benar sederhana: Tetap. Aman. Samping. TETAP bersama orang tersebut dan mulailah menghitung waktu kejang. Jaga orang itu AMAN. Balikkan orang tersebut ke SISI mereka jika mereka tidak bangun dan sadar. JANGAN memasukkan apapun ke dalam mulut mereka. JANGAN menahan. Tetap bersama mereka sampai mereka bangun dan waspada setelah kejang.
5. Cari pertolongan medis darurat jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit; kejang berulang; sulit bernafas; kejang terjadi di dalam air; orang yang terluka terluka, hamil atau sakit; orang tidak kembali ke keadaan biasanya, kejang pertama kali; atau orang tersebut meminta bantuan medis.
6. Epilepsi TIDAK menular. Kamu tidak bisa tertular epilepsi dari orang lain.
7. Siapa pun dapat mengalami epilepsi. Banyak kejang yang baru terjadi pertama kalinya pada orang di atas usia 65 hampir. Bahkan frekuensinya sesering yang terjadi pada anak-anak. Kejang pada orang tua seringkali merupakan efek samping dari masalah kesehatan lain seperti stroke dan penyakit jantung.
8. Kebanyakan penderita epilepsi DAPAT MELAKUKAN hal yang sama seperti yang dapat dilakukan oleh orang tanpa epilepsi. Namun, beberapa orang yang sering kejang mungkin tidak dapat bekerja, mengemudi, atau mungkin mengalami masalah di bagian lain kehidupan mereka.
Otak orang normal dan penderita epilepsi (republika.co.id)
c
9. Orang dengan epilepsi BISA menangani pekerjaan dengan tanggung jawab dan stres. Orang dengan gangguan kejang ditemukan di semua lapisan masyarakat. Mereka mungkin bekerja dalam bisnis, pemerintahan, seni, dan segala macam profesi. Jika stres bisa membuat mereka kejang, mereka mungkin perlu mempelajari cara mengelola stres. Tetapi setiap orang perlu belajar bagaimana mengatasi stres! Mungkin ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh penderita epilepsi karena kemungkinan masalah keamanan.
10. Epilepsi adalah masalah medis kronis yang dapat diobati. Sayangnya, pengobatan tidak bekerja untuk semua orang.
11. Epilepsi TIDAK langka dan dapat terjadi sebagai kondisi tunggal atau dapat terlihat dengan kondisi lain yang memengaruhi otak, seperti cerebral palsy, disabilitas intelektual, autisme, penyakit Alzheimer, dan cedera otak traumatis.
12. Seseorang BISA mati karena epilepsi. Meskipun kematian pada epilepsi tidak sering terjadi, epilepsi adalah kondisi yang sangat serius dan individu bisa saja meninggal karena kejang. Penyebab kematian paling umum adalah kematian tak terduga mendadak pada epilepsi (SUDEP). Meskipun masih banyak yang belum kita ketahui tentang SUDEP, para ahli memperkirakan bahwa 1 dari setiap 1.000 penderita epilepsi meninggal akibat SUDEP setiap tahun. Orang juga bisa meninggal karena kejang berkepanjangan (status epilepticus). 1,9% kematian pada penderita epilepsi disebabkan oleh jenis kejang darurat ini.
Baca juga: Aktor “Hospital Playlist” yang Palsukan Penyakit Epilepsi Agar Tak Wamil
Itu tadi penjelasan soal epilepsi dan apakah epilepsi menular. Semoga informasi ini bermanfaar ya!
Ilustrasi seseorang mengalami kejang (yesdok.com)