Dari keterangan resmi pihak Kementerian, terdapat 57 ribu perempuan yang mengabdi di kemiliteran negara tersebut. Dikatakan, mereka akan lebih berguna jika dilengkapi senjata, bukan heels.
Akhirnya, penampilan para tentara yang menggunakan heels itu menyebabkan pro dan kontra. Banyak kritikan yang muncul dari pihak kementerian lain di Ukraina.
"Tujuan dari parade militer adalah untuk menunjukkan kemampuan para tentara untuk bertarung. Seharusnya tidak boleh ada stereotipe dan seksisme," demikian bunyi pernyataan bersama dari tiga kementerian Ukraina, termasuk Menteri Urusan Veteran Yulia Laputina.
Mereka melanjutkan, sepatu dengan hak sangat tidak mumpuni untuk berperang. "Sepatu tersebut malah berpotensi mengganggu kesehatan para tentara," kata mereka.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan dari Kementerian Pertahanan Ukraina untuk menanggapi kritikan tersebut.