Sokushinbutsu: Mumifikasi Mandiri dengan Membiarkan Diri Mati Perlahan dan Terawetkan, Begini Prosesnya

Sokushinbutsu: Mumifikasi Mandiri dengan Membiarkan Diri Mati Perlahan dan Terawetkan, Begini Prosesnya
Mumifikasi secara mandiri (ancientorigin.net)

Apa yang dilakukan Kukai ditiru oleh para muridnyanya. Slah satunya oleh Shojin yang mengubur dirinya dengan posisi meditasi. Tapi ternyata jasadnya hancur saat kuburannya dibongkar.

Berbagai cara dicoba untuk bisa mengawetkan jasad sendiri. Karena dipercaya mereka yang berhasil melakukan hal ini jiwanya akan pergi ke nirwana.

Ketika ingin memulai praktik ini, para biksu harus menanggung penyiksaan diri selama 2000 hingga 3000 hari. Seribu hari pertama, mereka melakukan pertapaan dan diet ketat mokujikigyo atau makan pohon dengan mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah beri. 

Biksu yang melakukan meditasi Yujo juga mengonsumsi teh yang dicampur kulit kayu Toxicodendron Verniculum. Pohon yang mengandung racun yang menyebabkan kematian perlahan. Juga punya kandungan yang membunuh bakteri, semacam antibakteri atau pengawet alami.

Ritual yang membutuhakan keteguhan batin (taikenjapan.com)

Secara ilmiah, dengan melakukan pola makan tersebut, maka akan membuat cadangan lemak, nutrisi, dan air pada tubuh menyusut. Tapi tubuh tetap terhindar dari bakteri pembusuk.

Ketika biksu merasa akan tiba waktunya meninggal, ia akan mencari tempat untuk mengurung diri. Biasanya di ruang bawah tanah dengan ukuran yang tidak cukup besar.

Dalam kuburan itu dipasang sebuah tabung menggunakan bambu panjang yang berfungsi sebagai ventilasi udara agar dapat bernafas. Di dalamnya juga ada lonceng yang dibunyikan setiap hari untuk menandakan bahwa biksu masih hidup. Bila lonceng tersebut udah gak berbunyi lagi, berarti biksu di dalamnya meninggal.

Makam itu akan disegel selama tiga tahun. Ketika makam dibuka dan jasad sudah menjadi mumi maka dianggap proses itu berhasil dan dia menjadi pria suci.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"