Perburuan dan Pembunuhan Sadis Para Penyihir, Masih Terjadi Di Afrika

Perburuan dan Pembunuhan Sadis Para Penyihir, Masih Terjadi Di Afrika
Masih banyak penyihir yang diburu (flickr.com)

Pada 16 Maret 2020 di Afrika Selatan, seorang wanita berusia 83 tahun diserang, ditenggelamkan sampai mati dalam drum air dan tubuhnya dibakar di gubuknya di Desa Majuba, di luar Sterkspruit di Cape Timur.

Massa menuduhnya bertanggung jawab atas kematian seorang pemuda. Cucu lelakinya yang berusia 23 tahun melarikan diri ketika parafin yang ditumpahkan penyerangnya ke tubuhnya gagal terbakar. Seorang pria telah ditangkap karena serangan itu dan didakwa dengan maksud untuk menyebabkan luka, pembakaran, pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Kebanyakan penyihir adalah wanita (isglobal.org)

Pada Mei 2019, Ntombizodwa Toto-Madikizela yang berusia 78 tahun dipecut sampai mati di depan cucunya. Keluarganya, termasuk 13 anak-anak, melarikan diri dari desa setelah rumah mereka dibakar. Nenek itu adalah satu dari 30 orang yang terbunuh dalam insiden terkait sihir di desa itu sejak 2016. Para korban termasuk 16 wanita yang semuanya dituduh sihir dan dibacok hingga mati, beberapa di depan anak-anak mereka.

Dari dulu hingga sekarang, selalu wanita yang menjadi target hukuman. Seseorang yang diduga sebagai penyihir, akan dibunuh dengan cara yang kejam. Bahkan hingga semua keluarganya sekaligus. Masih terjadi hingga saat ini di Afrika.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"