Kisah Lukminto, Bos Sritex yang Dapat Mimpi Sosok Ini Hingga Mantap Memeluk Islam

Kisah Lukminto, Bos Sritex yang Dapat Mimpi Sosok Ini Hingga Mantap Memeluk Islam
Pendiri dan pemilik PT Sritex ini masuk Islam tahun 1995 (tempo.co)

Masih belum yakin dengan jawaban itu, Lukminto pun bertanya arti mimpi tersebut kepada Harmoko, mantan Menteri Penerangan di era Orde Baru silam.

Lukminto sendiri dekat dengan Harmoko. Rumah ayah Lukminto di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur bertetangga dengan rumah ayah Harmoko.

“Pak Harmoko mengatakan hal serupa. Itu pertanda bahwa Lukminto diminta memeluk Islam,” ucap Ketua Pembina Yayasan Lailatul Qadr Sukoharjo tersebut.

Setelah diyakinkan, Lukminto pun mantap memeluk Islam dengan dibimbing Muhammad Amir. Lukminto kemudian membaca dua kalimat syahadat pada Mei 1995 di masjid Baitus Syukur di Kompleks Pabrik PT Sritex di Sukoharjo.

Selanjutnya, Amir mendampingi Lukminto dalam menjalankan syariat Islam. Tiap Jumat, Lukminto belajar salat yang dibimbing oleh Amir. Baik di rumah maupun di kantornya.

Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 lalu (solopos.com)

“Pak Lukminto juga beberapa kali naik haji dan menjalankan umrah,” katanya. Amir mengatakan bahwa dirinya juga ikut mendampingi Lukminto naik haji, yaitu pada tahun 1996, 1998, dan 2000.

Lebih jauh, Lukminto juga berperan aktif mengelola pondok pesantren. Yaitu pondok pesantren Lailatul Qadr di dekat pabrik Sritex. Ponpes itu didirikan oleh Harmoko, dan Lukminto menjadi anggota dewan pembina bersama Agung Lasono dan Wakil Bupati Sukoharjo.

H. Muhammad Lukminto kemudian meninggal dunia di Singapura pada 5 Februari 2014 di Singapura. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"