Inilah Mengapa Cak Nun Menyarankan “Tabayyun” atau Dialog Empat Mata Antara Jokowi-Rizieq Shihab

Inilah Mengapa Cak Nun Menyarankan “Tabayyun” atau Dialog Empat Mata Antara Jokowi-Rizieq Shihab
Jokowi dan Rizieq Shihab (Tagar.id)

"Menang bersama, bukan menangan sendiri-sendiri. Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game," kata Cak Nun.

"Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," ujar Cak Nun.

Cak Nun mengungkapkan fakta bahwa ada enam orang mati ditembak. Namun yang terjadi adalah saling tuding antara FPI dan polisi.

 

Akar permusuhan yang tidak kunjung selesai ini adalah sebab mendasar yang tidak dikaji secara selesai. Demikian menurut Cak Nun.

Cak Nun dalam acara maiyahan (Hops.ID)

"Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam sila-4 Pancasila," ujar Cak Nun.

"Ini momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin," katanya menambahkan.

Bentrokan telah terjadi antara anggota kepolisian dengan Laskar FPI pengawal Rizieq di Tol Cikampek sekitar pukul 00.30 WIB, Senin (7/12). 

Dalam bentrokan itu, aparat kepolisian melepaskan tembakan hingga enam anggota Laskar FPI pengawal Rizieq tewas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan penembakan itu terjadi lantaran mobil polisi dipepet dan diserang lebih dahulu.

"Kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut tersebut, kemudian melakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada anggota," ujar Fadil, Senin (7/12).

Sebaliknya, Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut pihaknya menjadi korban fitnah terkait aksi bentrokan tersebut. 

"Kalau betul cek nomor registernya. Pasti bukan punya kami. Karena kami enggak punya akses senjata api dan enggak mungkin membeli senjata (di pasar) gelap," kata Munarman.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"