Heboh! Gaji Tembus 718 Juta, Pemuda Surabaya Ini Tak Menyangka Jika Dirinya Bisa Jadi Tentara Amerika!

Heboh! Gaji Tembus 718 Juta, Pemuda Surabaya Ini Tak Menyangka Jika Dirinya Bisa Jadi Tentara Amerika!
Jovan Zachary Winarno, Tentara AS asal Indonesia (Kumparan)

Jovan yang lahir di AS dan berkewarganegaraan AS mengaku tertarik menjadi tentara, karena berbagai keuntungan yang ditawarkan. Seperti tunjangan sekolah, asuransi kesehatan, tempat tinggal, makan sehari-hari, dan biaya untuk ke tempat kebugaran.

Keluarga: "Ngapain masuk tentara?"

Keputusan Jovan untuk menjadi tentara sungguh mengagetkan keluarganya yang tinggal di Surabaya. Waktu itu ia meminta izin keluarganya melalui telepon.

"Awalnya (keluarga) kayak, 'ngapain gitu masuk tentara?'" kata Jovan.

Ayah Jovan, Susanto Budi Winarno mengaku merasa "sangat berat sekali" atas pilihan anaknya. Meski keinginannya adalah tetap mendukung harapan dan cita-cita Jovan.

"Menurut saya itu sih terlalu berisiko. Tapi saya juga ndak bisa membatasi ya antara ruang gerak saya dan dia," ujar Susanto Budi Winarno melalui wawancara virtual Skype yang dilansir dari dengan VOA.

Lantas, mengapa Jovan memilih angkatan laut?

"Soalnya ditawarinya itu ya, kepikirannya itu," kata Jovan sambil tertawa.

Ikut Pelatihan, "Dimarah-marahi" Dua Minggu.

Setelah memutuskan menjadi tentara angkatan laut, Jovan lalu digembleng dengan pelatihan ketat selama dua bulan. Bersama 20 orang lainnya, ia naik bus ke tempat pelatihan.

"Awalnya kaya santai gitu pas di bus, terus pas turun, ada satu (orang) pangkatnya Chief kalau enggak salah. (Dia) langsung teriak-teriak, 'Ayo turun! Ayo turun!' Langsung kayak ngomong kotor gitu," cerita pria kelahiran tahun 2000 ini.

"Kayak dimarah-marahi," tambahnya.

Sebelum mulai pelatihan, Jovan diberi waktu 1 menit untuk menghubungi orang tuanya dan memberikan "kata-kata terakhir selama dua bulan" mengikuti pelatihan.

Selama pelatihan, Jovan harus bangun sekitar jam 4 pagi dan tidur pukul 10 malam. Ia pun kerap diberi tugas untuk jaga malam sekitar 2-4 jam.

Jovan Zachary Winarno, Tentara AS asal Indonesia (Data Image)

Jadi Teknisi Kapal

Awalnya, Jovan merasa takut akan pilihannya menjadi tentara.

"Soalnya kan ya, gimana ya, enggak kepikiran sekali. Kayak orang awam, kalau mikirnya tentara kan, pasti (ketat)," jelasnya.

"Kalau udah ke tentara, kan pasti, 'oh perang ini.' Cuman kalau udah ke sini, kalo udah masuk ke tentara, udah biasa gitu," tambahnya.

Jovan pun harus mengikuti tes yang akan menentukan pekerjaannya. Ia pun lalu memilih jabatan sebagai teknisi kapal yang melakukan pengecekan pada mesin kapal angkatan laut yang tengah bersandar.

Jovan bertugas sebanyak tiga kali seminggu mulai pukul 7 pagi hingga 4 sore. Menurutnya, pekerjaan sebagai teknisi kapal tidak sulit, karena ia tinggal mengikuti buku panduan.

"Kerjanya gampang aja. Terus Sabtu, Minggu juga libur," ujarnya.

Jovan mengaku keterbatasan bahasa terkadang menjadi kendalanya. Saat baru mulai bertugas ia mengatakan "mau ngomong kadang takut."

"Saya biasanya (menerjemahkan) dulu kalau misalnya enggak tahu apa yang saya mau omongin. Habis itu saya baru ngomong," katanya.

Menurut Jovan, penghasilan seorang tentara setingkat dirinya bisa mencapai sekitar 575-718 juta per tahun.

Hilang Kontak "Berhari-hari"

Kini Jovan tinggal dan bertugas di San Diego, California. Ada kalanya, Jovan mendapat tugas untuk berlayar hingga beberapa bulan. Waktu itu ia sempat hilang kontak dengan keluarganya hingga dua minggu, karena tidak ada sinyal untuk menelepon di tengah laut. Hal ini sempat membuat keluarganya panik.

"Ya, sangat khawatir sekali. Galau ya, toh? Apalagi ini memakan waktu yang cukup lama. Biasanya dia intens bel (telepon) saya atau saya bel dia," ujar Susanto.

"Saya tunggu sampai berhari-hari, waktu demi waktu. Ya, pikiran ini macam-macam dan arahnya lain-lain juga. Tapi syukurlah pada saat yang tepat dia juga hubungi saya, bahwa dia baik-baik saja ndak kurang suatu apa pun," tambah Susanto.

Setelah bersandar, Jovan pun segera menghubungi orang tuanya.

"Mereka kayak panik gitu. Ini orang ke mana? Kok enggak hubungi? kata Jovan.

Ya, gaji yang Jovan terima emang sepadan sama pilihan dan risiko besar yang sudah ia putuskan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"