Kasus ini pun kembali dicuitkan sang anak Sultan Yogyakarta. Dia menulis bahwa pelaku sudah menyatakan akan mengganti kerusakan benda pameran tersebut.
Meski begitu, GKR Hayu tidak menuliskan nama pelaku demi menjaga nama baik bersama.
Semenjak dibagikan pada Senin (16/12/2019), video berdurasi 30 detik itu telah ditonton hingga 111,5 ribu kali. Cuitan video itu juga mendapat 4.200-an retweet dan lebih dari 3.000 likes.
Terkait barang-barang rusak di Keraton akibat ulah pengunjung, GKR Hayu pun melanjutkan twitnya.
GKR Hayu pun mengingatkan kepada netizen untuk tidak membuat 'headline' secara berlebihan terkait hal ini.
"Hai para netijen dan media, tlg jangan witch hunting ataupun bikin headline yg berlebihan," ungkapnya dalam cuitannya.
GKR Hayu menjelaskan bahwa pelakunya telah mengaku bersalah atas perbuatannya. GKR Hayu pun meminta agar media bisa membantu memberikan panduan agar kejadian seperti tidak terjadi lagi.
"Yg bersangkutan sudah mengakui salah. Netijen dan media mohon bisa membantu awareness tata cara mengunjungi museum," lanjut GKR Hayu dalam cuitannya.
Hai para netijen dan media, tlg jangan witch hunting ataupun bikin headline yg berlebihan
— GKR Hayu (@GKRHayu) December 16, 2019
Yg bersangkutan sudah mengakui salah
Netijen dan media mohon bisa membantu awareness tata cara mengunjungi museum https://t.co/9b02NfAupn