Melalui unggahan di channel YouTube “Baim Paula”, Baim Wong mengungkapkan bahwa baru-baru ini dirinya mengalami kecelakaan bersama keluarganya. Mobil yang dikemudikannnya menabrak pembatas jalan saat akan keluar dari sebuah pusat perbelanjaan. Saat diperiksan, bagian depan mobil mewah itu tampak ringsek.
Walau tidak ada korban jiwa, namun putra kedua Baim dan Paula disebut nyaris mental. Sebenarnya anak-anak di dalam mobil awalnya tidak merasa panik atau takut. Namun saat Baim memberi tahu Kenzo, putra keduanya, bahwa mobilnya baru saja menabrak, bocah kecil itu malah langsung menangis. Alhasil, Baim dan Paula buru-buru menenangkannya.
Faktanya, menyampaikan kabar buruk pada anak adalah salah satu tugas yang sulit dan memerlukan kepekaan khusus. Namun, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat mengurangi dampak emosional dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Melansir Trial Law, berikut beberapa cara menyampaikan kabar buruk pada anak tanpa membuatnya menangis:
1. Usahakan Mereka Tahu dari Mulutmu
Hal pertama yang perlu diingat adalah usahakan untuk memberi tahu anak langsung dari Anda. Menyampaikan kabar buruk melalui orang lain, seperti guru atau teman, dapat membuat anak merasa terasingkan. Ini juga dapat menciptakan rasa tidak aman dan ketidakpercayaan.
2. Tenangkan Diri Terlebih Dahulu
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Kompas)
Sebelum Anda berbicara dengan anak, penting untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda tetap tenang dan terkendali selama percakapan. Anak akan merasakan ketenangan Anda dan merasa lebih aman.
3. Sampaikan dengan Pelan dan Tenang
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Kompas)
Ketika Anda berbicara dengan anak, gunakan nada suara yang lembut dan tenang. Hindari teriakan atau ekspresi emosi yang berlebihan. Ini akan membantu anak untuk lebih mudah menerima informasi dan mengurangi kemungkinan menangis.
4. Ceritakan Secara Jujur dan Berurutan
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Ribut Rukun)
Sampaikan kabar buruk dengan jujur dan berurutan. Jangan menyembunyikan informasi atau memberikan informasi palsu. Anak cenderung merasa lebih baik jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi. Cobalah untuk menjelaskan situasi secara sederhana dan sesuai usia anak.
5. Beri Kesempatan Bicara atau Bertanya
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Hai Bunda)
Setelah Anda memberikan informasi, beri anak kesempatan untuk berbicara atau bertanya. Dengarkan dengan sabar dan berikan jawaban yang jujur. Ini akan membantu anak merasa didengar dan dimengerti.
6. Jangan Lupa Tetap Ada untuknya
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Bisnis Style)
Setelah menyampaikan kabar buruk, pastikan anak tahu bahwa Anda tetap ada untuknya. Berikan dukungan, pelukan, atau perasaan aman yang mereka butuhkan. Ini adalah saat yang sulit bagi mereka, dan kehadiran Anda sangat berarti.
Menyampaikan kabar buruk pada anak adalah momen yang penuh emosi. Dengan pendekatan yang tenang, jujur, dan penuh perhatian, Anda dapat membantu mereka mengatasi situasi tersebut tanpa membuatnya menangis lebih dari yang diperlukan.
Cara Menyampaikan Kabar Buruk pada Anak (via Tribunnews)