Pernah nggak kamu memiliki teman yang hobi banget minta maaf padahal tidak sedang melakukan kesalahan sama sekali. Wah, jangan-jangan dia mengidap sorry syndrome karena merasa tidak enak atas sesuatu hal.
Mengutip laman Halodoc, sorry syndrome merupakan kondisi mental yang dialami seseorang, sehingga dia selalu meminta maaf secara berlebihan. Pengidap syndrome yang satu ini biasanya memiliki trauma masa kecil yang berkaitan dengan pola asuh.
Pengalaman trauma masa lalu seperti lingkungan keluarga yang abusif, sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai penyebab masalah di segala situasi tidak menyenangkan. Dan hal tersebut membuat dia tidak percaya diri. Lantas, apa saja ciri-ciri seseorang yang mengidap sorry syndrome?
1. Minta Maaf Berlebihan
Ciri pertama seseorang yang mengalami sorry syndrome adalah dia suka meminta maaf berlebihan pada orang lain, bahkan pada situasi yang tidak dibutuhkan permintaan maaf. Mungkin maksudnya baik, namun beberapa orang bisa merasa risih kalau minta maaf diucapkan secara berlebihan.
2. Rasa Bersalah yang Berlebihan
Ciri-Ciri Sorry Syndrome (via Parapuan)
Ciri kedua dari sorry syndrome adalah dia selalu memiliki rasa bersalah yang begitu dalam. Bahkan minta maaf belum menghilangkan rasa bersalahnya. Mereka adalah orang-orang yang sulit memaafkan diri mereka sendiri. Meski orang lain yang bersangkutan sudah memaafkannya, namun orang-orang yang terkena sorry syndrome tidak akan pernah berhenti merasa bersalah.
Selain itu rasa bersalah mendalam juga dapat disertai dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Orang dengan sindrom ini mungkin selalu merasa cemas atau gelisah tentang apa yang mungkin terjadi jika mereka tidak meminta maaf.
3. Merasa Cemas Saat Berinteraksi dengan Orang Lain
Ciri-Ciri Sorry Syndrome (via Kompas)
Pengidap sorry syndrome sering mengalami kesulitan ketika harus berinteraksi dengan orang lain. Mereka khawatir jika tiba-tiba salah bicara atau bersikap, kemudian membuat orang lain merasa terganggu dan tersinggung. Karena itu, orang dengan sorry syndrome sering kali nampak sendiri. Karena kemampuan bersosialisasi mereka terhambat, dan cenderung mengisolasi diri.
4. Selalu Ragu atau Tak Mampu Mengambil Keputusan
Ciri-Ciri Sorry Syndrome (via Orami)
Sorry syndrome mungkin menyebabkan pengidapnya sangat khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Karenanya, mereka sering berusaha untuk meminta maaf sebagai cara untuk menjaga hubungan atau menghindari penilaian negatif. Di satu sisi, terlalu sering meminta maaf bisa membuat seseorang kehilangan identitas mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa mereka hanya dikenal sebagai "orang yang selalu minta maaf."
Karena khawatir tentang bagaimana keputusan mereka akan memengaruhi orang lain, orang dengan sindrom ini sering mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan. Mereka mungkin sangat bergantung pada validasi atau persetujuan dari orang lain, sehingga selalu berusaha untuk menjaga agar orang lain senang.
5. Kualitas Hubungan Sosial yang Rendah
Ciri-Ciri Sorry Syndrome (via Fimela)
Orang dengan sindrom ini cenderung kesulitan untuk mengatakan "tidak" atau menetapkan batasan. Mereka mungkin takut bahwa dengan menolak permintaan orang lain, mereka akan menyakiti perasaan orang tersebut dan akhirnya merasa perlu meminta maaf.
Padahal, di satu sisi terlalu sering meminta maaf bisa menghambat kualitas antarsosial seseorang. Orang tersebut mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi memikirkan tentang permintaan maaf mereka daripada berinteraksi dengan orang lain.
Nah, itu tadi beberapa ciri sorry syndrome yang bisa bikin seseorang nggak capek minta maaf terus-menerus. Kamu juga begitu nggak? Jika kamu mengenali kondisi seperti di atas, terapi atau konseling psikologis dapat membantu mengatasi kecenderungan ini. Selain itu, pengidap juga perlu belajar mengelola perasaan bersalah dan kecemasan dengan cara yang lebih seimbang.
Ciri-Ciri Sorry Syndrome (via Kompas)