Fakta-fakta Endometriosis, Penyakit Serius yang Sering Diabaikan Perempuan

Endometriosis adalah kondisi medis yang seringkali kurang dipahami dan sering diabaikan. Yuk simak penjelasan lengkapnya!

Endometriosis adalah kondisi medis yang seringkali kurang dipahami dan sering diabaikan. Padahal jika tak mendapatkan penanganan tetap, kondisi ini berpengaruh pada kesuburan, dan kesehatan organ kewanitaan. Agar terhindar dari komplikasi, berikut ini beberapa fakta penting tentang endometriosis yang perlu diketahui semua orang, terutama para perempuan.

1. Apa Itu Endometriosis?

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim (endometrium) justru berkembang di luar serviks. Kelainan ini bisa terjadi di ovarium, saluran tuba, kandung kemih, atau bahkan di organ-organ lain dalam tubuh. Jaringan endometriosis yang tumbuh di luar rahim dapat meradang dan menyebabkan nyeri yang parah sehingga mengganggu produktivitas dan aktivitas sehari-hari.

2. Gejala

Endometriosis (via HonestDocs)

Gejala endometriosis bervariasi dari setiap individu, tetapi yang paling umum adalah nyeri panggul yang parah, terutama selama menstruasi. Gejala lainnya termasuk nyeri panggul kronis di luar menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, perdarahan menstruasi yang berat atau tidak teratur, dan bahkan masalah kesuburan. Dalam beberapa kasus, endometriosis juga bisa memicu kehamilan ektopik terganggu (KET), di mana janin berkembang di luar rahim.

3. Bahaya dan Komplikasi

Endometriosis (via JawaPos)

Endometriosis dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kista endometriosis (kista coklat), pembentukan jaringan parut yang dapat mempengaruhi organ-organ dalam, dan bahkan infertilitas (kemandulan). Selain itu, endometriosis dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari karena nyeri kronis yang mengganggu.

4. Siapa Saja yang Bisa Mengalaminya?

Endometriosis (via Liputan6)

Endometriosis dapat memengaruhi perempuan dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga menopause. Kondisi ini umumnya didiagnosis pada usia reproduksi, tetapi dapat mengganggu remaja dan perempuan yang lebih tua. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan endometriosis, siklus menstruasi yang pendek, dan mengalami menstruasi pertama pada usia yang sangat muda.

5. Pencegahan dan Penanganan

Endometriosis (via Morula IVF)

Sampai saat ini, tidak ada cara pasti untuk mencegah endometriosis. Namun, diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengelola gejalanya. Perawatan endometriosis dapat mencakup obat penghilang nyeri, terapi hormon, dan dalam kasus yang parah, pembedahan. Untuk wanita yang ingin hamil, konsultasi dengan spesialis kesuburan mungkin diperlukan.

Mengingat dampak yang serius yang dapat ditimbulkan oleh endometriosis, penting bagi semua perempuan untuk mengetahui gejalanya dan mencari perawatan medis jika diperlukan. Edukasi tentang endometriosis adalah langkah pertama dalam mendukung kesehatan dan kualitas hidup perempuan. Semakin banyak yang kita ketahui tentang kondisi ini, semakin baik kita dapat mengatasi tantangannya.

 

Endometriosis (via Suara)